Hadapi Kemarau Cukup Ekstrim, Dinas Damkarmat Makassar Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

88
Januari hingga Agustus 2024, telah terjadi 128 kali kebakaran dengan 4 korban meninggal dunia dan kerugian material diperkirakan Rp25,710 miliar. Didominasi akibat listrik dengan rumah tinggal menjadi obyek kebakaran terbanyak. POTO : DOK. BISNISSULAWESI.COM

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Makassar mengimbau masyarakat untuk sigap dan selalu berhati-hati dalam beraktifitas serta meningkatkan kewaspadaan ketika menggunakan peralatan elektronik yang beresiko menimbulkan bahaya kebakaran. Imbauan disampaikan kepada masyarakat untuk menghadapi musim kemarau yang cukup ekstrim dalam beberapa waktu ke depan.

Selain meningkatkan kewaspadaan, masyarakat pengguna jalan raya juga wajib memperioritaskan, memberi jalan atau jalur bagi armada pemadam kebakaran dan penyelamatan dengan cara menepikan kendaraan ke lajur yang lebih aman guna kelancaran operasi pemadaman dan penyelamatan.

flayer imbauan Dinas Damkarmat Kota Makassar kepada masyarakat dalam menghadapi kemarau cukup ekstrim. POTO : FB@ARIAPURNABHAWA (SEKDIS DAMKARMAT MAKASSAR)

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Makassar, Hasanuddin bersama Sekretaris Dinas, Aria Purnabhawa, Selasa (20/08/2024) menyebutkan dalam periode Januari – Agustus 2024, telah terjadi 128 kali kebakaran dengan kerugian material diperkirakan mencapai Rp25,710 miliar. Dibandingkan periode sama 2023, angka ini memang mengalami penurunan dari segi terjadinya kebakaran namun meningkat dari segi kerugian material. Di mana, periode Januari – Agustus 2023, terjadi 175 kali kasus kebakaran dengan kerugian material diperkirakan Rp13,343 miliar. Sementara secara total di 2023, kerugian akibat kebakaran di Kota Makassar mencapai Rp20,643 miliar.

Namun patut diwaspadai, karena bercermin dari kondisi 2023, intensitas kebakaran tertinggi terjadi di bulan September dan Oktober yakni  85 kali dan 90 kali kebakaran. Sedangkan di bulan lain, terjadi antara 8 – 54 kali kebakaran.

Terkait penyebab, baik 2023 dan 2024, kebakaran dominan terjadi karena listrik, kemudian sampah alang-alang dengan rumah tinggal menjadi objek kebakaran paling banyak.

“Untuk korban meninggal dunia, di 2023 sebanyak 2 orang, sementara di 2024 (Januari – Agustus) sudah menimbulkan 4 korban meninggal dunia,” sebutnya.

Bali Putra

 

 

 

Baca Juga :   Pascasarjana Unhas Implementasikan Program Pendidikan Jarak Jauh Luar Negeri