MUSKAR Komunitas Penyayang Musang Makassar

485
Komunitas MUSKAR Makassar, saat mengikuti Pameran hewan di Pantai Losari

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR–Memelihara binatang peliharaan, bukan hobi setiap orang. Apalagi jika hewan peliharaannya berupa Musang. Tidak begitu banyak orang yang ingin menjadikan hewan berkaki empat ini sebagai peliharaan kesayangannya.

Berbeda dengan sekelompok pemuda ini. Komunitas Musang Lovers Makassar (Muskar) Indonesia memilih menjadi pecinta hewan satu ini. Komunitas yang telah setahun berdiri ini, kini beranggotakan 30 orang. Mereka adalah pemuda-pemuda asal Makassar yang tertarik memelihara musang. “Anggotanya sekarang 30 orang dari Makassar. Seluruh Idonesia ada regionalnya. Jadi kita terkoneksi dan regional ini dinaungi oleh yang nasional yaitu Musang Lover Indonesia (MLI),” ujar Ketua Musang Lovers Makassar, Abdurrahim Zain

Berbagai macam jenis musang bisa ditemui di komunitas ini. Mulai dari Musang Pandan, Musang Lombok, Musang Akar, Musang Tenggalung, dan Musang Rase. Namun, yang paling banyak di komunitas ini yaitu Musang Pandan. “Yang paling banyak Musang Pandan. Cuma kita sosialisasinya tidak boleh bawa hewan apendik karena ada beberapa musang yang tidak boleh dipelihara,” tuturnya.

Yang terkenal dari Sulawesi yaitu Musang Sulawesi. Bahkan turis mancanegara sering ke Makassar hanya untuk melihat hewan endemik tersebut. “Bahkan banyak orang dari luar negeri yang ke Makassar hanya untuk melihat musang Sulawesi tersebut, tapi mereka hanya dapat mengambil gambar atau sekedar melihat foto dari hewan apendik tersebut,” tuturnya.

Dijelaskannya, musang digolongkan dua jenis yaitu omnivora dan karnivora. Karnivora ada dua, musang rase dan musang tenggalung. Selebihnya omnivora semua. Komunitas yang dibentuk sejak 23 Agustus 2016 silam ini, mengadakan gathering rutin setiap Sabtu dan Minggu. Sabtu sore gathering-nya berlangsung di Benteng Rotterdam, malamnya di Anjungan Pantai Losari “Mandar”. “Untuk masuk sebagai anggota, hanya dengan mengikuti gathering. Untuk yang mau mengadopsi musang kami beri edukasi terlebih dahulu. Cara merawat musang,” jelasnya./Komang Ayu

Baca Juga :   Komunitas Dokter Spesialis Bantu dan Peduli Bencana Alam