BISNISSULAWESI.COM, HUMAS – Politeknik Bosowa (Poltekbos) menyelenggarakan workshop sekaligus Focus Group Discussion Pengelolaan Teaching Factory (TeFa) bersama mitra industri, secara hybrid dari Hotel Novotel Makassar Grand Shayla, Kamis (04/072024). Workshop ini merupakan bagian dari hibah Competitive Fund (CF).
Sebelumnya telah dilaksanakan platihan dan sertifikasi untuk mahasiswa. Setelah ini akan dilaksanakan sertikom dosen serta pengadaan peralatan penunjang TeFa.
Acara ini diikuti seluruh manajemen Poltekbos dan menghadirkan narasumber dari beberapa mitra industri terkemuka yakni Syamsul Muttaqin dari PT Tirta Fresindo Jaya.
Hibah CF merupakan hibah dari Direktorat Kelembagaan dan Sumberdaya Pendidikan Tinggi Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang bertujuan meningkatkan kesiapan bekerja lulusan melalui penguatan TeFa.
Syamsul Muttaqin memberikan gambaran jelas terkait bagaimana industri fast moving consumer goods yang sejalan dengan TeFa Politeknik Bosowa, mulai dari proses awal hingga akhirnya produk siap dipasarkan.
Menurutnya, sistem otomasi yang dijelaskan merupakan seluruh proses produksi dari pengolahan raw material hingga menghasilkan produk akhir hingga packaging menggunakan mesin otomatis.
”Dengan memanfaatkan teknologi dan konsep industri terkini, kami berharap mahasiswa dapat siap terjun ke dunia kerja dengan bekal yang sesuai dengan tuntutan industri,” ucapnya.
Syamsul menambahkan jika workshop ini memberikan brainstorming sekaligus menyamakan persepsi agar TEFA bisa berjalan dengan baik.
Tak hanya itu, ia juga mendorong keinginan Poltekbos untuk mengelola Tefa yang sekaligus sebagai unit produksi dengan sistem pengelolaan sesuai dengan standard of procedure (SOP) DUDI.
“Hasil workshop harus dapat diimplementasikan dan terus dievaluasi agar selalu terjadi perbaikan dan untuk penyempurnaan proses pembelajaran selanjutnya,” paparnya.
Ketua Program Studi Teknik Mekatronika Andi Fitriati berharap pengetahuan hasil fgd ini dapat dipergunakan untuk kemajuan teaching factory Politeknik Bosowa.
”Kami berharap pengetahuan hasil fgd ini dapat dipergunakan untuk kemajuan teaching factory Politeknik Bosowa,” pungkasnya.
Editor : Bali Putra