Subsidi Bunga KUR di Sulsel Capai Rp506,91 Miliar

171
Ilustrasi. Total aset perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) posisi Juli 2024 tumbuh 8,17 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp198,09 triliun. POTO : DOK. BISNISSULAWESI.COM

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Hingga 31 Mei 2024, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah tersalurkan di Sulawesi Selatan (Sulsel) sebesar Rp7,18 triliun. Angka ini mengalami peningkatan 54,38% secara tahunan (yoy). Dari total KUR yang disalurkan sejumlah perbankan, pemerintah sedikitnya telah mengeluarkan subsidi bunga KUR sebesar Rp506,91 miliar dengan 99.604 debitur.

Pemerintah memberikan subsidi bunga KUR yang besarannya sesuai jenis KUR dan periode keberapa KUR diterima. Hal ini yang kemudian membuat KUR istimewa. KUR untuk usaha super mikro misalnya, bunganya 3% dari KUR yang disalurkan. Besaran subsidi dari pemerintah 15%. KUR  mikro bunganya 6%-9%, subsidinya 10%-7% sesuai frekuensi akad. Begitu seterusnya untuk KUR kecil, KUR khusus dan KUR PMI.

Sebagaimana disampaikan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Prov. Sulsel, Supendi, subsidi bunga KUR selalu lebih besar yang diharapkan menjadi rangsangan agar perbankan bisa menyalurkan. KPasalnya, perbankan membutuhkan keyakinan untuk mencegah kredit macet. Di samping itu, juga sebagai wujud bahwa negara hadir untuk membantu masyarakat serta upaya menghapus “bank pagi sore” alias rentenir.

Dikatakan Supendi, penyaluran KUR hingga Mei 2024, utamanya kepada sektor usaha Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp3,03 triliun, diikuti sektor usaha Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp2,58 triliun, Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya sebesar Rp606,84 miliar, Industri Pengolahan Rp328,02 miliar, Perikanan sebesar Rp284,92 Miliar dan sektor lainnya Rp345,94 miliar.

Bank Rakyat Indonesia menyalurkan KUR kepada 114.253 debitur mencapai 5,92 triliun, kemudian Bank Mandiri menyalurkan kepada 4.672 debitur Rp660,40 miliar, Bank Negara Indonesia kepada 652 debitur Rp162,03 miliar, Bank Syariah Indonesia 981 debitr Rp149,71 miliar, PT. Pegadaian Syariah 6.951 debitur Rp132,11 miliar, BPD Sulselbar 921 debitur Rp112,01 miliar, Bank Tabungan Negara 116 debitur Rp25,87 maliar dan bank lainnya 43 debitur Rp15,56 miliar.

Baca Juga :   Dukung Penyaluran Subsidi Tepat, Registrasi QR Pertalite di Sulawesi Capai 235 Ribu Pendaftar

Dari sisi jenis, kata Supendi, KUR Mikro tersalurkan Rp5,72 triliun untuk 118.890 debitur, KUR Kecil tersalurkan Rp1,42 triliun untuk 5.710 debitur, KUR Super Mikro tersalurkan Rp36,58 miliar untuk 3.965 debitur dan KUR TKI tersalurkan Rp0,89 miliar untuk 24 debitur.

Sementara itu, untuk pembiayaan Ultra Mikro (UMi), telah tersalurkan Rp55,74 miliar, angka ini menurun 15,79% (yoy). Utamanya kepada sektor usaha Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp55,28 miliar, diikuti sektor usaha Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Rp0,24 miliar, Jasa Pendidikan Rp0,16 miliar dan Industri Pengolahan Rp0,06 miliar.

UMi disalurkan oleh PNM kepada 5.701 debitur sebesar Rp29,49 miliar, kemudian Pegadaian menyalurkan kepada 1.827 debitur Rp17,93 miliar, BAV  1.224 debitur Rp5,73 miliar, Koperasi Mitra Dhuafa 537 debitur Rp2,42 miliar, KSPPS BMT Al Amanah Sinjai  19 debitur Rp0,15 miliar dan KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera 1 debitur      Rp0,02 miliar.

Editor : Bali Putra