BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mengapresiasi event “Live Trading Class HOTS Championship Season 12 (HCS12)” yang digelar Mirae Asset Sekuritas Indonesia Cabang Makassar di Macora Room The Rinra Makassar, Rabu (26/06/2024).
Event ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di bidang Pasar Modal khususnya bagi peserta yang notabena para milenial dan Gen Z.
“Kami mengapresiasi penyelenggara (PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, red) yang telah mempersiapkan dan menyelenggarakan kegiatan dalam bentuk live trading class championship ini dengan sangat baik,” ujar Pengawas Senior Deputi Direktur OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Dyan Ristiawan saat memberi sambutan pada kegiatan yang diikuti lebih dari 100 trader dan investor pasar modal.
Ditambahkan Dyan, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di bidang Pasar Modal. Selain itu, tentunya diharapkan agar masyarakat Sulawesi Selatan lebih teredukasi dan tertarik berinvestasi dalam produk pasar modal yang kemudian mampu mendorong perkembangan perekonomian daerah dan nasional.
“Untuk kinerja Pasar Modal wilayah Sulawesi Selatan, tingkat inklusi masyarakat terhadap produk pasar modal seperti saham, reksadana dan SBN tumbuh cukup signifikan dengan tren positif,” sebutnya.
Hal itu, tercermin dari jumlah Single Investor Identification (SID) di Sulawesi Selatan saat ini mencapai 465.223 rekening atau tumbuh 37,59% secara YoY dibanding periode April 2023 sebesar 338.129 rekening. Dari sisi volume transaksi saham di Sulsel posisi April 2024 juga cukup tinggi, sebesar 3,19 miliar saham dengan total nilai Rp1,28 triliun.
Emiten yang berkedudukan di wilayah Sulawesi Selatan, ada 5 emiten dengan 3 perusahaan yang telah Go Public dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) dan PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT). Sementara 2 perusahaan Emiten sebagai PPE EBUS (Perantara Pedagang Efek untuk Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk).
Dari hasil survei, diketahui tingkat literasi keuangan masyarakat di wilayah Sulawesi Selatan 36,88% dan tingkat inklusi keuangan 88,57%. Dari angka itu, tingkat Literasi terkait Pasar Modal hanya mencapai 4,11% dan Inklusi 4,92%.
“Ini menunjukkan, masyarakat Sulsel secara umum masih belum mengetahui dan paham terkait produk lembaga jasa Keuangan khususnya bidang pasar modal. Kondisi ini tentu menjadi hal yang dapat “dimanfaatkan” bagi perusahaan investasi bodong yang saat ini cukup marak,” tambahnya.
Sementara itu, Branch Manager Mirae Asset Sekuritas Makassar, Wardani menyebutkan, Live Trading Class HOTS Championship merupakan event rutin Mirae Asset. Untuk season 12 dipilih kota Makassar dan Palembang.
“Untuk Makassar, digelar hari ini (Rabu, 26 Juni 2024, red). Setelah itu dilanjutkan di Palembang,” ujar Wardani.
Ia berharap, kegiatan ini dapat mengedukasi para trader dan investor pasar Modal, utamanya yang ada di kota Makassar. Diakui, meskipun tetap bertumbuh, kondisi pasar Modal saat ini lebih berat dibanding tahun sebelumnya.
Hadir juga pada kesempatan itu, Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia, Fahmin Amirullah. Menurutnya, tahun ini bursa masih akan melakukan inisiatif peningkatan layanan dan produk, perlindungan investor, pendalaman pasar, likuiditas pasar serta sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak.
“Edukasi dan inklusi pasar modal juga menjadi fokus kami. Dengan semkain banyak investor cerdas, semakin kuat pula pasar modal kita,” ujarnya.
Ia optimis, dengan dukungan dan sinergi yang baik antara pemerintah, regulator dan seluruh pelaku pasar modal, pasar modal Indonesia akan terus tumbuh tahun ini.
“Oleh karenanya, kami berharap melalui event Live Trading Class, peserta dapat memahami dasar-dasar trading saham, mempelajari berbagai strategi trading yang efektif, meningkatkan kemampuan menganalisis pasar dan memperoleh tips, trik untuk meminimalisir risiko dala, trading,” sebut Fahmin.
Bali Putra