BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar membuktikan keseriusan membangun wilayah sebagai kota tangguh atau “resilient city” dengan memberi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada 35.422 pekerja rentan.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Andi Muhammad Yasir bersama Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin resmi mengukuhkan sinergi dengan menyerahkan langsung kartu kepesertaan kepada perwakilan pekerja rentan di Monumen MNEK Makassar, Jumat (31/05/2024).
Pekerja rentan tersebut berasal dari 15 kecamatan yang berprofesi sebagai petani, nelayan, buruh harian lepas, pekerja lepas, sopir, hingga Pedagang. Selain itu, terdapat 472 pekerja disabilitas yang seluruhnya akan mendapatkan perlindungan 2 program dari BPJS Ketenagakerjaan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Pekerja rentan ini berada pada kategori masyarakat dengan Kemiskinan Ekstrem dan masuk dalam Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Pekerja yang hasil pekerjaannya belum dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup secara layak.
Menurut Yasir, pekerja rentan ektor informal yang mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di Makassar telah mencapai 42 persen.
“Salah satu cara mendukung implementasi visi dan misi Kota Makassar, dengan memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja rentan,” ujar Yasir.
Pemkot Makassar menargetkan mampu capai 100 persen dalam waktu 2-3 tahun ke depan.
“Pekerja rentan terdata di Makassar77 ribu orang,” tambahnya.
Ia berharap perlindungan ini dapat memberikan ketenangan dalam bekerja dan kepastian kehidupan apabila terjadi risiko kerja. Ini kemudahan atas penerimaan manfaat BPJS Ketenagakerjaan, jika diibaratkan BPJS ketenagakerjaan ini seperti malaikat, karena dengan iuran murah, manfaatnya besar.
BPJS Ketenagakerjaan mengapresiasi sekaligus motivasi agar semakin banyak pekerja dilindungi.
“Negara maju adalah negara dengan sistem jaminan sosial ketenagakerjaan yang baik. Makassar menjadi salah satu pionir mengimplementasikan universal coverage program jaminan sosial ketenagakerjaan,” ujar Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin.
Saat ini fokus perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, melindungi pekerja informal hingga ke pelosok. Bertujuan mengakselerasi pertumbuhan perlindungan pekerja, utamanya bagi pekerja di sektor informal.
“Sejalan dengan slogan Makassar “anak lorongna Makassar”, dapat menjadi salah satu ide BPJS Ketenagakerjaan turut masuk sampai ke lorong-lorong dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan santunan kematian kepada 3 orang ahli waris dari peserta dengan total santunan yang diserahkan mencapai Rp126 juta.
Editor : Bali Putra