APBN Sulsel Defisit Rp5,5 Triliun

150
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan, Supendi. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Hingga 29 Februari 2024, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami defisif sebesar Rp5,5 triliun. Angka ini tumbuh 50,42% secara tahunan (yoy) dibanding periode sama 2023.

Hal itu disampaikan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan, Supendi saat memberi keterangan kepada wartawan terkait kinerja APBN Sulsel di Gedung Keuangan Negara 2 Makassar, Rabu (27/03/2024).

Dikatakan, defisit anggaran terjadi karena, hingga 29 Februari 2024, pendapatan Sulsel hanya sebesar Rp2,32 triliun. Sedangkan dari sisi belanja, APBN Sulsel hingga 29 Februari 2024 tergolong tinggi, sebesar Rp7,83 triliun.

“Terjadi defisit. Memang, setiap tahun, postur APBN ya pasti defisit dan selalu seperti itu,” ujar Supendi.

Pendapatan Sulsel, bersumber dari Pajak Daerah sebesar Rp1,130 triliun. Mengalami pertumbuhan sebesar 25% dibanding periode sama 2023 sebesar 903,30 miliar.

Kemudian lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah sebesar Rp252,50 miliar, naik 127% dibanding periode sama 2023 sebesar Rp110.85 miliar. Pendapatan dari kekayaan daerah dipisahkan Rp1,9 miliar atau naik 415% dari periode sama 2023 Rp0,37 miliar serta pendapatan dari retribusi daerah Rp47,96 miliar atau naik 65% dari periode sama 2023 Rp29,08 miliar.

Sementara itu, belanja APBN Sulsel diperuntukan diantaranya untuk Belanja K/L Rp2,69 triliun atau 11,92% dari Pagu yang antara lain dipengaruhi pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Belanja Transfer ke Daerah (TKD) Rp5,14 triliun atau 16,17% dari Pagu yang diantaranya untuk Dana Alokasi Umum, Hibah ke Daerah, Dana Insentif Fiskal, Dana Bagi Hasil, DAK Fisik, Dana Desa, DAK Non Fisik dan Dana Alokasi Umum. Angka ini mengalami fluktuasi dalam tiga tahun terakhir, namun kembali meningkat di 2024.

Baca Juga :   Sambut HUT RI, Golden Tulip Essential Makassar Berikan Diskon 8%

Bali Putra