Di Usia 51 Tahun, Bosowa Corporindo Tetap Berusaha Menjadi Perusahaan Pendorong Ekonomi di Sulsel

171
CEO Bosowa Corporindo, Subhan Aksa pada acara temu media serangkaian HUT ke-51 Bosowa Corporindo di Attic Hall lantai 15 Novotel Hotel Makassar, Jumat (16/02/2024). POTO : SYAHRUDDIN AZIZ

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Bosowa Corporindo terus berusaha menjadi perusahaan pendorong ekonomi di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Kawasan Indonesia Timur. Juga berharap bisa menjadi barometer perkembangan industri, khususnya untuk wilayah Sulsel dan Indonesia pada umumnya.

Hal itu disampaikan CEO Bosowa Corporindo, Subhan Aksa di sela acara temu media serangkaian HUT ke-51 Bosowa Corporindo di Attic Hall lantai 15 Novotel Hotel Makassar, Jumat (16/02/2024).

Dengan berbagai lini bisnis yang terus bertumbuh dari segi jenis,  Bosowa Corporindo optimis harapan tersebut dapat diwujudkan. Diantaranya lini bisnis otomotif yang sudah sampai ke wilayah Papua, agrobisnis, tambang, energi, pendidikan, pariwisata, properti dan berbagai lini bisnis lain.

Untuk properti, terbaru adalah pengembangan industri kesehatan dengan pembukaan Rumah Sakit Primaya di kawasan Jalan Hertasning Makassar. Ini merupakan RS Primaya kedua di Makassar dan ke-16 di Indonesia.

Acara Temu Media dalam rangka peringatan 51 tahun Bosowa Corporindo di Atti Hall Lantai 15 Novotel Hotel Makassar, Jumat (16/02/2024). POTO : SYAHRUDDIN AZIZ

“Ini (Pembukaan RS Primaya, Red), merupakan salah satu upaya Bosowa memberikan kontribusi pelayanan kepada masyarakat Sulsel,” ujar Subhan Aksa.

Ditambahkan, RS Primaya merupakan salah satu join venture Bosowa dengan Primaya Hospital Group yang memiliki jaringan cukup besar di Indonesia.

Selain itu, dalam waktu dekat, pihaknya juga akan menyelesaikan fasilitas salah satu pelabuhan di Sumatera yang diharapkan dapat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah Sumatera.

“Ini merupakan salah satu yang paling dekat di luar investasi yang selama ini sedang dalam proses. Namun memang yang menjadi fokus kami adalah bagaimana caranya mencoba terus mengembangkan Bosowa bersama seluruh karyawan yang ada dengan nilai-nilai baru,” tambah Subhan Aksa.

Tahun lalu, setelah berusia 50 tahun, Bosowa baru meluncurkan logo baru. Di usia 51 tahun ini Bosowa terus berupaya menjadi motor penggerak ekonomi dan Bosowa terus berkembang.

Baca Juga :   Tekan Angka Stunting di Indonesia, PNM Salurkan Lebih dari 2.400 paket Gizi

Untuk lini agrobisnis, Subhan Aksa menegaskan Bosowa mendukung program yang sedang digalakkan Pemprov Sulsel seperti budidaya pisang cavendis, sukun dan lainnya. Di samping tetap meningkatkan produktifitas komoditi yang selama ini sudah dijalankan seperti komoditi padi/beras.

“Ibarat kata, orang dalam keadaan senang, sedih, ujung-ujungnya, pengalihannya ke makan. Beras itu akan selalu dibutuhkan dan itu merupakan salah satu komoditi yang memiliki andil besar bagi perekonomian. Utamanya dalam hal inflasi,” sebutnya.

Rumput laut, juga terus digenjot. Selama ini, Bosowa mengekspor olahan rumput laut ke Inggris. Ke depan, ia berharap ada terobosan yang membuat biaya ekspor bisa diminimalisir sehingga harga produk dari Sulsel bisa bersaing, baik di dalam negeri maupun dengan pihak luar.

Bali Putra