Koperasi Mesti Mampu Kuasai Informasi dan Teknologi

298
Kasi Pendaftaran Badan Hukum Koperasi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM Kota Makassar, Dra Hj. Aryani Syam, MM saat memberi sambutan dihadapan Pengurus, Dewan Penasehat dan Anggota KSP Satyadana Makassar saat menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2017 di kawasan Pantai Tanjung Bayang, Pekan lalu.

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan informasi dan teknologi berkembang pesat. Jika tidak secepatnya menyesuaikan diri, kita akan tergusur, kalah bersaing. Contoh, beberapa perusahaan retail gulung tikar akibat kalah bersaing dengan usaha online yang jauh lebih murah dengan pelayanan tepat waktu. Usaha transportasi, terus dibanjiri hadirnya transportasi online yang mau tidak mau telah menggeser pasar transportasi sistem konvensional. Tak ketinggalan perusahaan jasa keuangan khususnya perkoperasian.

“Saat ini, banyak muncul fitur-fitur yang menawarkan jasa pelayanan keuangan koperasi bersifat online. Artinya, ke depan transaksi keuangan cukup bermodalkan informasi dan teknologi alias transaksi non tunai,” ungkap Manager KSP Satyadana Makassar, Gede Durahman saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) di kawasan pantai Tanjung Bayang, pekan lalu.

Menurut Durahman, itu merupakan tantangan utama dunia perkoperasian. Termasuk KSP Satyadana Makassar. Jika ingin tetap eksis, kata dia, mau tidak mau harus mengusai perkembangan informasi dan teknologi itu. Di samping terus berbenah, meningkatkan profesionalisme dan memberi pelayanan yang prima.

KSP Satyadana Makassar berdiri tahun 2011 dengan modal awal Rp 25 juta yang terkumpul dari anggota. Tahun ini, asetnya hampir Rp 5 Miliar dengan jumlah anggota tetap 54 orang dari sekitar 700 anggota. “Mengelola koperasi, intinya harus jujur, kompeten dan bersemangat,’’ sebutnya.

Tahun 2017, diakui me­rupakan tahun penuh tantangan akibat lesunya per­ekonomian secara umum. Namun demikian, Durahman tetap optimis bahwa peluang pasar kredit menengah ke bawah masih menjanjikan.

Tahunbuku 2017, KSP Satyadana mencatat Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp 302.570.915,27. Menurun dibandikan 2016, Rp 432.939.996 atau sekitar 30 persen yang disebabkan beberapa faktor.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, pihak Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar yang diwakili Kasi Pendaftaran Badan Hukum Koperasi Bidang Kelembagaan, DRA Hj. Aryani Syam. MM menyebutkan, ada 833 yang aktif dari 1.530 koperasi yang terdaftar di kota Makassar. KSP Satyadana merupakan ke-18 yang menggelar RAT. “Itu menunjukkan, KSP Satyadana tergolong sehat. Karena salah satu indikator koperasi disebut sehat, yakni memiliki kemampuan menggelar RAT secara rutin,” katanya.
Jika melihat perkembangan koperasi di Kota Makassar, Ani menyebutkan, KSP Satyadana merupakan salah satu andalan Dinas Koperasi dan UKM. Karena di usia yang masih muda, KSP Satyadana menunjukkan perkembangan luar biasa, tentunya berkat kerja keras pengurus, dukungan dewan penasehat dan partisipasi anggota. Sehingga pihaknya optimis KSP Satyadana mampu bersaing dengan dengan lembaga-lembaga keuangan lain./Bali Putra

Baca Juga :   Investor Pasar Modal Meningkat, OJK: Masyarakat Sulsel Paham Investasi