BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, terus berupaya menjaga inflasi, khususnya jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Menjaga agar harga kebutuhan pokok tetap terkendali, dilakukan melalui peninjauan dan operasi pasar.
Seperti, Rabu (13/12/2023). Pj Gubernur Bahtiar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulsel dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, meninjau stok dan kebutuhan bahan pokok, di Pasar Pannampu.
“Secara umum harga kebutuhan pokok masih stabil,” kata Bahtiar, usai peninjauan.
Khusus komoditi cabai yang menjadi salah satu penyebab inflasi, Bahtiar menemukan terjadi penurunan harga. Jika sebelumnya Rp90 ribu per kg, saat itu turun menjadi Rp70 ribu per kg.
Peninjauan ini, kata Bahtiar, untuk mempertahankan capaian inflasi Sulsel yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional 2,86 persen. Angka inflasi ini mencatatkan rekor sebagai angka inflasi yang terendah dalam lima tahun terakhir di Indonesia.
Sebagai langkah antisipasi, Pemprov bersama TPID Sulsel akan menghadirkan Mini Distribution Center (MDC) di sejumlah pasar tradisional di kabupaten dan kota, khususnya yang angka inflasinya tinggi. MDC ini merupakan program Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.
“Saat ini di Makassar ada lima mobil truk yang beroperasi. Dengan MDC, masyarakat mendapatkan harga bahan pokok yang terjangkau, melibatkan Bulog, Forkopimda dan Pemkot. Saya berharap ini bisa direplikasi ke daerah lain, termasuk dengan bantuan TNI Polri,” ungkapnya.
Kalau ini bisa dilakukan, kata Bahtiar, harga-harga kebutuhan pokok jelang Nataru bisa dikendalikan dengan baik.
Bahtiar mengungkapkan, MDC ini merupakan pertama di Indonesia dengan pemodelan menangani inflasi. Program Pemkot Makassar ini diakuinya kemudian diangkat menjadi program provinsi.
“Kita sedang mengupayakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk 21 bahan pokok itu mencukupi di masyarakat. Karena masyarakat kita harus mendapatkan harga yang baik. Di samping itu, warga kita yang produsen bahan pokok juga mendapatkan harga yang baik juga. Supaya masyarakat tenang,” paparnya.
Sementara, pejabat dari Bank Indonesia, Hasiando G.M. mengatakan, MDC ada di lima pasar tradisional, Pannampu, Pa’baeng-baeng, Terong, Sentral dan Daya.
“Siap lima lagi, karena ada 10 yang dimiliki Pemkot. Konsep ini nantinya kita kembangkan ke daerah, kabupaten dan kota lain yang menjadi sampling BPS. Jadi kita coba langsung intervensi ke jantungnya, sehingga harga terkendalikan,” imbuhnya. (*)