Panin Sekuritas Bersama Kecamatan Tallo Gelar Workshop Waspada Investasi Bodong dan Sosialisasi Pasar Modal

289
Branch Manager Panin Sekuritas Makassar, Lisa Dentika saat membawakan materi pada workshop Waspada Investasi Bodong dan Sosialisasi Pasar Modal di Kantor Camat Tallo, Kamis (26/10/2023). POTO : MOH. SYAHRUDDIN

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Panin Sekuritas bersama Kecamatan Tallo menggelar workshop “Waspada Investasi Bodong sekaligus Sosialisasi Pasar Modal” di Aula Kantor Camat Tallo, Kamis (26/10/2023).

Dalam keegiatan yang dihadiri staf kecamatan dan perwakilan kelurahan se-Kecamatan Tallo, menghadirkan tiga narasumber, Branch Manager Panin Sekuritas Makassar, Lisa Dentika, SE., MM., RTA., Awp., Founder ARA Institute dan Asesor BNSP Pasar Modal, Adriyan Sayed, MM., CES., CSA  dan pembiara dari Panin Sekuritas, Emilio Kamarullah.

Pada kesempatan itu, Branch Manager Panin Sekuritas Makassar, Lisa Dentika, SE., MM., RTA., Awp., mengajak masyarakat berhati-hati dengan tawaran investasi instan dengan janji bunga tinggi dan berbagai hadiah.

“Begitu juga dengan aplikasi pinjaman online. Jangan sampai terjerat,” ujar Lisa.

Diakui, untuk pinjaman online (Pinjol) itu sangat mudah. Hanya modal KTP, bahkan pinjaman senilai Rp20 juta bisa langsung cair.

“Tetapi, ke belakanganya akan menyusahkan. Ingatkan juga anak-anak remaja kita, karena bisa saja pas ingin nonton tapi tidak ada uang. Lalu coba-coba pinjam melalui online,” tandas Lisa.

Lisa menyebutkan, dari data yang dibaca, akibat sakeng mudahnya mengajukan kredit di pinjol,  60 – 70 persen milenial dan gen z, atau usia antara 16 – 40 tahun terjerat  pinjol.

Terkait perencanaan keuangan, Lisa menjelaskan bisa diterapkan persentase  50 persen untuk pemenuhan kebutuhan pokok, 20 persen kredit, 20 persen gaya hidup dan 10 persen sedekah.

“Bisa juga dibalik, 20 persen sedekah dan 10 persen gaya hidup,” katanya.

Lisa berharap, dari kegiatan ini akan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang berinvestasi di pasar modal dan bagaimana mengetahui kemudian menghindari investasi bodong yang notabena merugikan.

Sementara itu, Adryan Sayed lebih menekankan bahwa investasi itu tidak ada yang instan. Semua butuh proses dan butuh kesabaran. Berinvestasi di pasar modal katanya, tidak perlu mahal, namun bisa diawali dari jumlah yang kecil.

Baca Juga :   Kinerja APBN Tetap Optimal Mendukung Stabilitas Ekonomi
Founder ARA Institute dan Asesor BNSP Pasar Modal, Adriyan Sayed, MM., CES., CSA saat membawakan materi pada workshop Waspada Investasi Bodong dan Sosialisasi Pasar Modal di Kantor Camat Tallo, Kamis (26/10/2023). POTO : MOH. SYAHRUDDIN

“Hanya memang, kalau umpannya kecil, tentu hasilnya juga kecil,” ujarnya seraya menyarankan, investasi bisa dilakukan dengan melihat saham-saham yang kondisinya bagus.

Adriyan juga membagi pengalamannya 15 tahun menekuni dunia pasar modal. Sehingga dirinya akan sangat terbuka jika ada yang ingin menanyakan lebih jauh terkait seperti apa berinvestasi di pasar modal.

Pasalnnya, hingga saat ini ada sekitar 800 jenis saham di Bursa Efek Indonesia dan secara jujur ia mngakui bahwa ada beberapa yang notabena perusahaan yang merugi.

Hal sama disampaikan Emilio Kamarullah. Berinvestasi di pasar modal bukanlah untuk mendapat keuntungan yang instan. Melainkan butuh proses.  Ia juga menjelaskan, untuk mengetahui investasi itu legal atau bodong, bisa dilakukan dengan mengecek perusahaannya, apakah terdaftar di OJK atau tidak.

Poto bersama usai workshop. POTO : MOH. SYAHRUDDIN

Sementara itu, pihak kecamatan dan peserta berharap kegiatan serupa kembali digelar. Namun, lebih pada bagaimana cara membuat akun investasi dan langsung praktek bagaimana cara trading atau menjual dan membeli saham.

Moh. Syahruddin