Industri Jasa Keuangan Terkendali

300
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, Papua, mengadakan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Sulawesi Selatan di Morante Ballroom Hotel Singgasana Makassar.

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Industri jasa keuangan selama tahun 2017 dinilai kembali tumbuh dengan tingkat resiko yang terkendali. Hal tersebut sejalan dengan kinerja makro ekonomi Sulsel yang tumbuh 6,25 persen diatas nasional.Hal itu diungkapkan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) saat menggelar pertemuan tahunan OJK Sulawesi Selatan 2018 di Makassar, Selasa (30/1/2017).

“Rata-rata pertumbuhan ekonomi kita 3 tahun terakhir sebesar 7,3 persen dengan Total aset tahun 2017 sebesat Rp142,08 triliun dengan total DPK Rp93,2 triliun, kredit perbankan Rp118,09 triliun dan kredit UMKM perbankan Sulsel Rp37 triliun,” kata Zulmi, Kepala OJK Regional 6 Sulampua.

Sehingga, Zulmi menilai jika provinsi Sulsel patut berbangga karena kinerja keuangan tetap terjaga di level yang tinggi. Permintaan kredit tinggi bahkan harus menggunakan dana perbankan dari luar. Selanjutnya, OJK akan terus melaksanakan sosialisasi untuk mendatangkan pasar modal.

“Tahun 2018 ini, program kita akan diperluas pada komoditas unggulan lain bekerjasama dengan TPAD (tim percepatan keuangan daerah) di daerah. Selain itu, tetap menjaga koordinasi untuk peningkatan akses pembiayaan bekerjasama dengan pemerintah provinsi. Selain itu peran pembangunan daerah juga akan terus ditingkatkan,” tambahnya.

Zulmi membeberkan, tahun 2017 lalu Indeks literasi mencapai angka 28,36 persen dan indeks inklusi berada pada angka 68 persen. Tahun 2017 sendiri dinilai bukan tahun yang mudah namun dapat dilalui dengan aset yang masih tumbuh positif serta minat masyarakat untuk menyimpan dana di bank syariah semakin signifikan.

“Kampanye keuangan syariah ini akan terus digalakkan tahun 2018 dimana tahun 2016 lalu masih sangat rendah. Kami juga akan fokus memperkuat kualitas pengawasan dan optimis 2018 akan tumbuh tinggi dan turut memacu pertumbuhan ekonomi daerah dengan iklim usaha yang kondusif, tumbuhnya industri fintech, KUR, kredit usaha mikro dan pelaksananan pilkada serentak 2018,” ujarnya.

Baca Juga :   Fintech Tunaiku Ekspansi ke Makassar

Sementara Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang menerangkan, acara tersebut merupakan momentum strategis untuk lebih mengenal ekonomi Sulsel agar lebih maju lagi. Dinamika perekonomian Sulsel juga dianggap sangat luar biasa.

“Ketika daerah lain mengalami perlambatan, Sulsel malah terus tumbuh. Terutama bagaimana menjaga keamanan di Sulsel sendiri agar dapat kondusif. Yang lebih penting bagaimana pertumbuhan ini tetap mengalami pemerataan. Ini harus terus diperbaiki dengan program yang ada,” ungkapnya./Komang Ayu.