Jadi Pembicara pada Pelatihan Literasi Digital, Danny Pomanto Minta Masyarakat Pandai Kelola Informasi di Media Sosial

270
Danny Pomanto saat menjadi pembicara pada Pelatihan Litrasi Digital yang digelar DPD Jaman Sulsel, Minggu (22/0/2023). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.OM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto meminta masyarakat pandai mengelola informasi di media sosial (Medsos). Mengingat saat ini, berbagai informasi dengan mudah didapatkan lewat handphone. Baik berupa berita baik, bias, bahkan bohong (hoax).

Itu disampaikan Danny Pomanto saat menjadi pembicara pada pelatihan literasi digital yang digelar DPD Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Sulawesi Selatan bekerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di rumah jabatan(Rujab) Wali Kota Makassar, Minggu (22/10/2023).

Danny Pomanto menjadi pembicara didampingi Kepala Dinas Kominfo Makassar, Ismawaty Nur. Danny Pomanto membahas Literasi Digital Media Sosial dan Hoax : Tantangan dan Peluang dalam Pembangunan Masyarakat yang Berpancasila.

“Di era informasi digital yang serba cepat, hoax atau berita bohong menjadi bagian paling dominan. Terlebih pada momentum politik,” ujar Danny.

Ia pun mminta masyarakat bijak dan pandai mengelola informasi yang diterima di media sosial.

Danny Pomanto meminta masyarakat bijak dalam mengelola informasi yang diterima melalui media sosial. POTO : ISTIMEWA

“Ada informasi baik, ada juga yang tidak jelas. Oleh karenanya, kita harus punya sikap yang jelas. Harus memiliki ilmu dan cara pandang yang benar,” kata Danny Pomanto.

Ia mengatakan dalam Islam, ada yang namanya tabayyun. Sehingga sebelum mempercayai informasi yang diperoleh, perlu cek fakta atau kebenarannya.

“Dalam Islam juga dikatakan iqra atau baca, dan itu menurut saya bukan reading tapi scanning. Jadi hoax itu bukan hanya sekadar reading tapi analisis makna demi makna,” tuturnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat agar bijak memilah informasi baik-buruk yang diperoleh di media sosial dengan melihat tanda serta bukti-bukti yang ada.

“Reaksi dari informasi yang kita terima harus kita kelola dengan baik. Musuh paling besar adalah hoax,” tegasnya. (*)

Baca Juga :   Astra Motor Libatkan Siswa-Siswi SMA Negeri Bali Mandara Peduli Lingkungan