Valentine dan Low Season

289
Arya Pering Arimbawa

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Dalam beberapa tahun terakhir, kompetisi dalam industri perhotelan semakin ketat dari tahun ke tahun. Dengan tumbuhnya hotel-hotel baru, serta semakin berkembangnya jumlah penyedia jasa akomodasi lainnya, menyebabkan persaingan untuk memperebutkan pasar menjadi semakin ketat.
Menghadapi hal ini, pelaku industri perhotelan harus mampu untuk kreatif, serta menemukan strategi yang tepat, agar hotel mereka mampu terus bertahan dalam persaingan. Apalagi saat low season sekarang, harus mampu membuat strategi promosi hotel yang menarik.

Salah satu momentum yang tepat untuk meningkatkan okupansi di tengah low season adalah perayaan Valentine, atau lebih dikenal sebagai hari kasih sayang. Banyak orang yang ingin menunjukkan rasa sayangnya, dengan memberikan surprise berupa kegiatan candle light dinner.

Hampir semua hotel memanfaatkan momentum Valentine sebagai sebuah peluang untuk mendapatkan market. Berbagai macam bentuk paket promosi menarik pun ditawarkan, dengan harga yang bersaing. Dengan program yang dibuat, menjadi salah satu daya tarik untuk tamu stay dan mencoba paket yang ditawarkan.

Pada saat low season, rata-rata okupansi hotel di Kota Makassar di bawah 50 persen. Dengan adanya momentum Valentine, diharapkan paling tidak ada tambahan sekitar 20 persen untuk okupansi.

Apalagi dengan paket candle light dinner, yang ditawarkan departemen Food and Beverage, akan sangat menunjang terhadap income sebuah hotel. Hotel di Makassar, rata-rata “kekuatannya” ada pada food and beverage, dengan kontribusi hampir 60 persen.
Makassar yang dikenal sebagai kota MICE, sektor food and beverage sangat memegang peranan penting. Semain banyak event dilaksanakan, income yang datang dari food and beverage pun semakin banyak. /(*)

Baca Juga :   Perspektif Kunjungan Wisman Sulsel