BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, silahturahmi sekaligus memperkenalkan delapan program perioritas ke Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Makassar, Selasa (10/10/2023.
“Saya ingin membangun narasi tunggal tentang program strategis untuk mengelola pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan Sulsel dalam satu tahun ke depan.,” kata Bahtiar, usai silahturahmi bersama Kepala Stasiun LPP RRI Makassar, Jaya Maulana Rukmantara.
Bahtiar mengaku memiliki delapan program perioritas sesuai arahan Presiden, Joko Widodo yang digerakkan di Sulsel
Ia berharap, sebagai Lembaga Penyiaran Publik, RRI menjadi mitra strategis. Apalagi dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) di Kementerian Dalam Negeri.
“Saya mantan Kapuspen, memang kawannya teman-teman media termasuk RRI, saya bolak-balik ke Pro 2 , Pro 3 dan Pro 1, ini sudah menjadi menu sehari-hari, sepanjang karir saya di Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri,” jelasnya lebih jauh.
Dengan delapan program seperti stunting, kemiskinan, gizi buruk dan ketahanan pangan, Bahtiar mengaku peran RRI dalam melakukan sosialisasi terkait program ini sangat membantu. Apalagi masyarakat dalam mencari informasi masih dominan melalui jaringan radio.
“Dengan kondisi wilayah di Sulsel terdiri dari pegunungan dan kepulauan, masyarakat paling dominan dalam mencari sumber informasi adalah melalui jaringan radio, dan RRI masuk hingga ke kampung-kampung, dimana jaringannya telah menjangkau 95 persen di daerah,” sebutnya.
Untuk itu, Bahtiar mengajak RRI bersama mendukung programnya, apalagi sesama pemerintah tentu harus bekerjasama. “Makanya saya datang, sowan bersama beliau (Jaya Maulana), Insya Allah bisa sinergi,” harapnya.
Selain itu, Bahtiar sempat memaparkan beberapa programnya. Seperti mengatasi pemasalahan stunting, ada kemiskinan, gizi buruk, ketahanan pangan, serta inflasi dan semua permasalahan tersebut. Cara menyelesaikannya, dengan memberikan pendapatan di luar yang didapatkan (penghasilan tetap dari pekerjaan).
Salah satunya, dengan memanfaatkan lahan-lahan yang tidak digarap dan yang bisa ditanami oleh masyarakat, untuk menanam tanaman yaitu pisang sebagai menjadi komiditi unggulan.
“Bahkan saya ingin Sulsel menjadi provinsi nomor satu di dunia sebagai penghasil pisang, bahkan beberapa diskusi dilakukan terkait dengan budidaya pisang ini,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun LPP RRI Makassar, Jaya Maulana Rukmantara, menyambut baik atas kunjungan dari Pj Gubernur Sulsel. Dimana ada beberapa pembahasan dalam mendukung program kerja dari Dirjen Kemendagri tersebut.
“Walaupun singkat kunjungan Pak Pj Gubernur, (Bahtiar Baharuddin) namun mampu menjelaskan apa yang menjadi program prioritas miliknya selama menjabat, dan pada prinsipnya RRI akan mendukung apalagi dengan dukungan multiplatform yang dimiliki,” kata Jaya Maulana.
Jaya menambahkan, RRI menjadi mitra utama karena RRI terjangkau di seluruh Sulsel. Hanya ada beberapa yang mengalami blankspot, dan ini terus sedang diusahakan untuk menjangkau keseluruhan, karena RRI bukan hanya di perkotaan tapi juga di pedesaan hingga kepulauan. (*)