BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sebanyak 47 peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan III Universitas Dipa (Undipa) Makassar, melakukan kunjungan ke Kabupaten Tana Toraja. Kunjungan dilakukan selama dua hari, Jumat (06/10/2023) dan Sabtu (07/10/2023). Mereka ini merupakan mahasiswa dari 32 perguruan tinggi di Indonesia yang belajar selama satu semester di Undipa Makassar dalam program PMM III.
Kegiatan PMM dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama Tana Toraja, Usman Saenong, S.Ag dilanjutkan dengan refleksi atau dialog kebhinekaan yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama Tana Toraja. Rombongan mahasiswa yang didampingi dosen modul nusantara, Dr. Abdul Rauf, SH., MH yang sekaligus bertindak sebagai moderator dialog serta beberapa panitia, juga disambut tokoh adat setempat (Tokoh Aluktodolo), Drs. Simon Kendek Paranta dan Drs. Allo Padang.
Koordinator PMM yang juga Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik Undipa Makassar, Komang Aryasa, S.Kom, MT menyebutkan kunjungan ke salah satu etnis yang ada di Sulawesi Selatan yakni Tana Toraja, merupakan bagian dari pelaksanaan modul nusantara yang salah satu kegiatannya adalah refleksi kebhinekaan dalam kerangka logis modul nusantara.
Kunjungan ini untuk menggali lebih dalam terkait budaya tana toraja sekaligus berdialog dengan tokoh adat setempat, termasuk dengan tokoh Aluktodolo yang merupakan salah satu aliran kepercayaan di Tana Toraja.
Sebagaimana tujuan kegiatan modul nusantara, Komang berharap kunjungan peserta PMM ke Tana Toraja dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait hubungan antarpemeluk agama dan meningkatkan pemahaman tentang indahnya keberagaman tradisi dan budaya nusantara.
“Kami ingin mahasiswa makin menyadari bahwa keberagaman agama dan budaya nusantara seharusnya memperkuat rasa kebanggaan sebagai anak bangsa dan dapat memperkaya rasa persatuan antaranak bangsa di seluruh nusantara,” sebut Komang
Selain berdialog, peserta PMM III Undipa Makassar juga mengunjungi beberapa situs bersejarah seperti Goa Londa dan Menhir Bori Kalimbuang.
“Semoga mahasiswa bisa menggali sekaligus menanamkan pemahaman terkait begitu banyakanya keberagaman budaya,” ujar Komang seraya menambahkan, ada sekitar delapan aktifitas kebhinkaan dalam kegiatan PMM. Yang mana, mahasiswa diharapkan mengikuti kegiatan terkait kebhinekaan seperti ekplorasi lokasi budaya, museum rumah ibadah atau situs-situs bersejarah.
Beberapa aktifitas lain diantaranya inspirasi, yang nantinya akan dilaksanakan pada minggu-minggu berikutnya, kemudian reflksi serta kontribusi sosial.
Sementara itu, Tokoh Kepercayaan Aluktodolo (Hindu Toraja), Drs. Simon Kendek Paranta dan Drs. Allo Padang mengaku menyambut baik kegiatan ini bahkan berharap kegiatan semacam ini dilaksanakan lebih lama. Sehingga seluruh mahasiswa memamahmi lebih mendalam terkait keberagaman budaya Indonesia, khususnya Aluktodolo di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Bali Putra