Longwis, Selain Hasilkan Sayur Konsumsi Juga Dijual ke Pasar

261
POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Lorong wisata (longwis), sebuah program yang digagas Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto, kini bukan sekadar untuk mengundang kedatangan wisatawan. Juga mulai bernilai ekonomi. Melalui tanaman sayur missal.

Hasil tanaman sayur pun bukan hanya dikonsumsi sendiri masyarakat sekitar, juga bisa dijual ke pasar. Sebagaimana dilakukan di longwis di Kecamatan Manggala.

Ketua RT 02 RW 04, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Abu Bakar Mahmud saat ditemui, Sabtu (27/05/2023)  menyebutkan, terdapat beberapa jenis sayuran yang dibudidayakan di longwise seperti kangkung, tomat, cabai, termasuk ada juga tanaman obat.

“Bibit dan perlengkapan untuk budidaya sayur diberikan dari dinas pertanian. Juga polybag dan komposnya,” ujar Abu Bakar.

Kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat juga rutin digelar seperti posyandu yang rutin dilaksanakan tanggal 4 setiap bulannya, juga

Posbindu dilakukan setiap tanggal 10 yang dilakukukan bergiliran setiap RT.

Selain kegiatan tersebut, longwis di Manggala juga melakukan program lain seperti Jumat Curhat dari Polsek. Sedangkan untuk keaman juga dipang CCTV.

 

Nampak Seperti Kebun

Seperti lorong lain pada umumnya. Lorong di RT 001, RW 002 Kelurahan Tamamau, Kecamatan Panakkukang nampak seperti kebun. Sejumlah tanaman sayur berjejer di pinggir lorong. Mulai cemangi, bawang merah, selada, tomat hingga cabai termasuk tanaman obat tumbuh subur dan segar.

Tanaman cabai yang masih dalam proses pertumbuhan cukup banyak tersebar di lorong ini.

Sekretaris RT 001, RW 002, Artati menyebutkan, di sini satu-satunya menjadi titik program 1.000.000 polybag di Kecamatan Panakkukang.

Sejak ada program longwis, Artati mengaku sudah berulang kali melakukan panen sayur. Bahkan, lowong ini sudah penuh dengan sayuran dan bunga, sebelum ada program longwise, karena sebelumnya merupakan lorong garden.

Baca Juga :   BENDUNG SUPLESI BANTIMURUNG RUSAK, WAGUB UPAYAKAN PERBAIKAN

“Lorong ini sudah pernah juara satu,” sebut Artati.

Selain kegiatan bercocok tanam sayuran, kegiatan UMKM juga berjalan baik di sini. Pelaku UMKM menjual kuliner tradisionel seperti jalangkote, lumpia, pastel, risoles dan sebagainya

Sementara di RT 006, RW 004 Kelurahan Tamamau, Kecamatan Panakkukang, juga tak kalah. Sejumlah tanaman sayur dan obat tampak tumbuh subur.

Untuk mendukung keamanan, di lorong ini telah dipasang empat buah CCTV dengan pemasangan di dua titik CCTV.

“CCTV sudah dipasang sekitar tiga bulan lalu,” ujar Pj RT 006, Fatima. (*)