ANGKA KEMISKINAN DI SULSEL SEMAKIN MENINGKAT

548

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Badan Pusat Statistika (BPS) Sulsel telah mencatat penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada September 2017 sebanyak 825,97 atau 9.48 persen. Hal tersebut mengalami peningkatan sebesar 12,9 ribu jiwa, jika di bandingkan persentase penduduk miskin pada bulan September 2016 yang berjumlah 796,81 atau 9.4 persen.

Penduduk miskin didominasi oleh penduduk yang berada di pedesaan, sebanyak 659,47 ribu jiwa atau 12,65 persen. Sedangkan penduduk miskin di perkotaan ada sebanyak 166,50 ribu jiwa atau 4,76 persen.
Peningkatan kemiskinan sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan. Selama September 2016 – September 2017, garis kemiskinan mengalami kenaikan yaitu Rp 275.361 per kapita per bulan, menjadi Rp 294.358 per kapita per bulan, atau naik 6,90 persen.

“Kabupaten di Sulsel yang paling tinggi angka kemiskinannya di Kabupaten Pangkajene dengan total presentasi 16,22 persen. Disusul Kabupaten Jeneponto dengan angka 15,40 persen. Urutan ketiga adalah Kabupaten Toraja Utara dengan angka sebesar 14,41 persen. Angka kemiskinan nasional sebesar 10,12 persen, sementara Sulsel 9,48 persen. Sulsel masih di bawah rata-rata nasional,” ungkap Nursam Salam selaku Kepala BPS Sulsel.

Sementara itu, komoditas makanan sangat berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan, antara lain; beras, rokok kretek, daging sapi, bandeng, telur ayam ras, mie instan dan kue basah. Sedangkan di daerah pedesaan adalah komoditas beras, rokok kretek filter, bandeng, gula pasir, telur ayam ras, daging sapi dan mie instan.

Untuk komoditas bukan makanan, kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan adalah biaya perumahan, listrik, bensin, pendidikan, dan perlengkapan mandi, baik di perkotaan maupun daerah pedesaan.

Baca Juga :   Jumlah SPT Pajak di Triwulan I 2023 meningkat 8,1 Persen

Penduduk miskin di perkotaan sebanyak 166,50 ribu jiwa atau 4,76 persen, sedangkan di pedesaan sebanyak 659,47 ribu jiwa atau 12,65 persen. /Komang Ayu