BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Pertumbuhan ekonomi Sulsawesi Selatan untuk 2018, dari sisi pengeluaran yang mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran investasi oleh sektor swasta, pengeluaran pemerintah APBD dan APBN.
Selain itu pengeluaran perdagangan ekspor dan impor maka pendorong ekonomi paling kuat masih pengeluaran konsumsi masyarakat. Namun konsumsi masyarakat sangat besar dipengaruhi oleh sejauh mana pengeluaran pemerintah (APBD/APBN) optimal terealisasi. Lemahnya realisasi anggaran pemerintah akan berpengaruh pada pengeluaran konsumsi maupun pengeluaran investasi. Makanya peran APBD/APBN sangat strategis dalam menstimulasi perekonomian daerah.
Dari sisi produksi atau sektor maka sektor pertanian meskipun mengalami penurunan pertumbuhan tapi perannya masih yang terbesar dalam menyumbang Produk Domestik Regional Bruto Sulsel. Sektor yang mengalami pertumbuhan tinggi berada pada sektor konstruksi, transportasi, perdagangan dan jasa namun sektor ini adanya di Kota Makassar.
Itu sebabnya peran Kota Makassar dalam perekonomian Sulsel mencapai 38%. Sektor lain yang tetap memberi sumbangan yang berarti adalah pertambangan meskipun pertumbuhannya juga melambat tapi dari total ekspor Sulsel 60 persen berasal dari tambang yang dihasilkan di kab Luwu Timur.
Sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah sektor industri pengolahan, sehingga Sulsel harus membangun pabrik pengolahan komoditas unggulan yang selamaa ini di ekspor mentah. Harus dilakukan hilirisasi membangun industri pengolahan komoditas pertanian, kehutanan dan perikanan. Harus dibangun pabrik yang mengolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi terhadap komoditas unggulan Sulsel.
Seperti pabrik pengolahan kakao, pabrik pengolahan rumput laut, pabrik pengolahan kayu, pabrik pengolahan hasil laut menjadi barang yang memiliki nilai tambah tinggi dan prospek pasarnya dalam pasar dunia masih sangat bagus.penulis : DOSEN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.