Bisnis Menjanjikan Dari Budidaya Jamur Tiram

675
salah satu hasil produksi budidaya jamur tiram di Kabupaten Gowa

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Jamur tiram memiliki kandungan gizi yang cukup banyak dan tentunya sangat digemari masyarakat Indonesia. Apalagi tumbuhan dengan nama latin Pleurotus Ostreatus tersebut bisa diolah menjadi berbagai macam jenis makanan. Untuk membudidayakan jamur tiram diperlukan temperatur suhu dibawah 30°C. Hal itu sangat cocok dilakukan didaerah beriklim tropis seperti Indonesia.
Budidaya jamur tiram di Makssar masih sangat jarang ditemukan. Beberapa budidaya ini bisa di temukan di luar Kota Makassar seperti Di kabupaten Maros dan Gowa. Salah satu produsen jamur tiram di Sulawesi Selatan adalah Balla Pippisi atau dalam bahasa Indonesia berarti Rumah Jamur yang berolokasi di Limbung, Kabupaten Gowa.
Owner Balla Pippisi, Andi Taufan Al Qadri Hasbi mengungkapkan bahwa jenis usaha budidaya jamur tiram tersebut telah digelutinya sejak 2 tahun yang lalu. Usaha tersebut diakuinya memiliki prospek menjanjikan.
“Usaha ini masih jarang ditemukan di Makassar, adapun usaga ini terdapat di kabupaten Maros dan satu di Kabupaten Gowa, yakni Balla Pippisi. Terkadang kita kewalahan memenuhi permintaan konsumen,” unkap Andi Taufan kepada Bisnis Sulawesi disela kesibukannya mengikuti pameran Ritech Expo 2017 pada peringatan Hakteknas lalu.
Pria yang akrab dengan sapaan Opan itu mengatakan segmentasi pasar Balla Pippisi beragam. Mulai dari pengusaha kuliner, industri perhotelan hingga pasar modern. Namun diakuinya, jumlah pasar jamur tiram di kota Makassar tak sebanding dengan produsen, sehingga untuk sementara Balla Pippisi tak memperluas pasar, akan tetapi, menarik masyarakat untuk menjadi pembudidaya jamur tiram.
Menurutnya, jika ada pengusaha jamur lain maka tidak dijadikan sebagai kompetitor, melainkan sebagai mitra.”Untuk sekarang lebih fokus untuk lebih memperbanyak mitra, karena permintaan jamur banyak sekali. Lebih banyak pengusaha jamur tiram akan lebih bagus,” lanjutnya.
Hasil budidaya jamur titam dapat dipanen setiap hari. Hasilnya pun bisa diolah menjadi krupuk. Seperti yang dilakukan Balla Pippisi.
“Tak hanya menjual mentah, jamur tiram juga diolah jadi jamur crispy, namun karena permintaan jamur crispy yang cukup tinggi tak sebanding dengan produsen jamur makanya kita putuskan untuk berhenti produksi jamur crispy,” tuturnya.
Jamur yang menempel pada baglog (media tumbuh jamur) dapat digunakan selama 3 bulan, dan setiap satu baglog bisa menghasilkan 0.04 kg jamur tiram.
Bayangkan saja jika dalam satu kumbung (wadah penyimpanan baglog) bisa menampung hingga 1000 log. Dalam sehari bisa 2 kali panen dengan berat bisa mencapai 2 kg hingga 3 kg untuk sekali panen.
Dengan modal untuk budidaya jamur tiram yang tergolong rendah, jika dibandingkan dengan harga pasaran yang mencapai Rp 25 ribu / kg, maka budidaya jamur tiram termasuk usaha yang sangat menjanjikan.
Bagi anda yang ingin membudidayakan jamur tiram, tak perlu khawatir tak ada tempat. Karena di halaman rumah pun bisa anda jadikan sebagai area untuk budidaya jamur tiram. Jamur tiram yang memiliki aneka warna sehingga sangat cocok dijadikan tanaman hias.
Selaian sebagai bahan makanan, jamur tiram juga bisa dijadikan hiasan hias. Oleh sebab itu Balla Pippisi juga memproduksi kumbung, yakni tempat penyimpanan Baglog (media tumbhuh jamur tiram) yang berbentuk miniatur rumah. Kumbung tersebut dilengkapi dengan teknologi pengatur suhu dan penyiraman otomatis yang telah disinkronkan dengan ponsel cerdas. / Hasroni.

Baca Juga :   Nurdiana Hadade: Berinovasi dengan Pie Brownies Sulawesi