BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Berdiri di awal 2022, Komunitas Sahabat Sindroma Down Istimewa mulai menunjukkan diri dengan lebih sering tampil di depan khalayak luas. Ini dilakukan untuk melatih keberanian dan motorik mereka yang memiliki “kemampuan istimewa” yang tergabung dalam komunitas tersebut. Salah satunya, berkesempatan unjuk kebolehan dalam acara pembukaan Festival Bolu yang digelar Harper Perintis Makassar, Senin (21/111/2022).
Koordinator Sahabat Sindroma Down Istimewa, Andi Nur Fitri Balasong mengakui, selama ini banyak anak-anak atau orang-orang dengan sindrom down atau tuna grahita yang kurang tertangani. Baik dari orang tua, keluarga, lingkungan, masyarakat atau pemerintah. Oleh karenanya, Fitri berkumpul bersama lima rekannya yang lain membentuk komunitas untuk membantu anak-anak dengan kemampuan khusus ini.
Dengan harapan, anak-anak tersebut bisa dilatih, karena anak-anak tersebut juga memiliki kemampuan lebih.
“Hanya memang harus dilatih, diterapi. Kalau tidak, mereka tidak bisa,” ujar Fitri.
Diakui Fitri, anak-anak dengan sindroma down ini tetap bersekolah sebagaimana anak-anak lain. Hanya saja, kemampuan mereka menerima pelajaran tentu tidak secepat anak-anak pada umumnya. Sehingga, yang dilakukan oleh komunitas adalah “menyentuh” anak-anak tersebut dengan terapi.
“Terapinya ada bermacam-macam seperti terapi motoric halus dan kasar. Motorik halus misalnya menulis, sedangkan motorik kasar seperti menari, menggerakan tangan atau badan,” sebut Fitri.
Saat ini, seedikitnya 34 anak-anak hingga remaja yang didampingi dalam Komunitas Sahabat Sindroma Down Istimewa. Fitri dan kawan-kawan dibantu oleh para orang tua dan juga donatur.
“untuk donatur, kami sifatnya terbuka. Kami tidak pernah menentukan donasinya, berapa pun atau apapun yang mereka donasikan, kami persilahkan. Karena tidak selalu uang, ya,” pungkasnya.
Bali Putra