Pegadaian Beri Beasiswa Anak-anak Pengurus Bank Sampah

151
POTO : MASYUDI FIRMANSYAH

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR –  PT Pegadaian terus menunjukkan kepedulian terhadap dunia pendidikan. Kali ini Pegadaian memberikan apresiasi, berupa beasiswa pendidikan kepada anak-anak pengurus bank sampah, yang masih duduk di bangku sekolah.

Tercatat 96 anak pengurus bank sampah terpilih yang mendapatkan beasiswa pendidikan, masing-masing senilai Rp. 3 juta. Mereka mendapatkan beasiswa, setelah memenuhi syarat yang telah divalidasi melalui proses wawancara, yang dilakukan oleh perwakilan PT Pegadaian.

Penyerahan beasiswa dilakukan, di berbagai Kantor Area Pegadaian di Seluruh Indonesia. Bantuan sosial di bidang pendidikan ini, diberikan dalam bentuk tabungan emas, dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran berinvestasi sejak dini.

“Beasiswa pendidikan ini kami berikan,  untuk mengapresiasi kerja keras para pengurus bank sampah, yang telah mendedikasikan dirinya mengelola bank sampah yang dikelola oleh Pegadaian,” ujar Eka Pebriansyah, Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan PT Pegadaian.

Menurutnya, beasiswa sengaja diberikan dalam bentuk tabungan emas, untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan milenial agar melek investasi. Karena investasi, dapat dimanfaatkan untuk biaya pendidikan di masa mendatang.

“Rencananya, pemberian bantuan dana Pendidikan kepada pengurus, akan dilaksanakan setiap tahun, untuk mewujud-nyatakan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), dalam pilar pembangunan sosial ke-4, yaitu menciptakan Pendidikan berkualitas kepada anak-anak, yang sedang dalam masa pendidikan, serta meningkatkan semangat para pengurus bank sampah dalam meningkatkan produktivitasnya,” jelas Eka lebih lanjut.

Program bank sampah yang diinisiasi oleh Pegadaian, dinamakan Pegadaian Peduli Lingkungan. Melalui program ini masyarakat diharapkan meningkatkan kesadaran lingkungan, dengan memilah sampah dari rumah. Selanjutnya sampah diserahkan kepada Pengurus Bank Sampah untuk ditimbang, dan dikalkulasikan dalam Rupiah/Kg.

Uang hasil penjualan sampah dikonversikan dalam tabungan emas. Dengan demikian tercipta lingkungan yang bersih, sekaligus menabung emas yang bermanfaat di masa depan.

Baca Juga :   Dikepung Barbershop, Tukang Cukur Pinggir Jalan Tetap Eksis

Nur Rachmat