BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) memastikan stok beras di Sulawesi Selatan (Sulsel) sangat aman hingga 12 bulan ke depan.
Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sulselbar, Bakhtiar AS, kepada Bisnis Sulawesi, mengatakan, stok beras saat ini sangat aman, hingga 1 tahun ke depan.
Saat ini Perum Bulog Sulselbar telah menyerap beras lokal petani sebanyak 60 ribu ton di awal panen tahun 2022 ini.
“Jadi realisasi penyerapan kita saat ini sudah 21 persen dari target penyerapan sebanyak 240 ribu ton di tahun 2022 ini,” katanya saat disambangi di Kantor Perum Bulog Sulselbar, Jl AP Pettarani, Kamis (14/4/2022).
Adapun realisasi penyerapan beras tahun 2021 kemarin, kata Bakhtiar, sebanyak 320 ribu ton. Angka tersebut, melampaui yang ditargetkan sebanyak 260 ribu ton.
“Penyerapan ini didukung kondisi lapangan dan beras bagus dari petani,” katanya.
Terkait harga gabah maupun beras, Bakhtiar menyebut masih stabil dan belum terpengaruh dengan kondisi pasar.
Adapun daerah serapan beras paling berkontribusi besar pada stok beras Sulsel, yakni Parepare, Sidrap, Pinrang, diikuti daerah Wajo dan Bone.
“Daerah-daerah ini adalah sentra produksi beras kita di Sulsel. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, insyaallah cukup melimpah, bahkan lebih,” katanya.
Sebagai sentra produksi terbesar yang ada di Wilayah Timur Indonesia, kata Bakhtiar, Bulog Sulselbar juga selalu melakukan suplai kebutuhan beras pada sejumlah wilayah luar Sulsel seperti Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan, ke Riau, Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Alhamdulillah, selain memenuhi kebutuhan masyarakat Sulsel, kita juga melakukan suplai ke Provinsi lain, karena stok kita sangat banyak. Padahal kita sudah 4 tahun tidak impor beras, tapi stok kita selalu melimpah,” katanya.
Penulis : Marwiah SyamPOTO