YLKI Soroti Kelangkaan Minyak Goreng, Ada Indikasi Permainan Harga

137

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyoroti soal kelangkaan minyak goreng yang terjadi dalam beberapa pekan belakangan.

Ketua YLKI Provinsi Sulsel, Ambo Masse, kepada Bisnis Sulawesi, mengatakan, kelangkaan minyak goreng ini terjadi lantaran pada akhir 2021 lalu, pihak produsen mengurangi produksinya hingga 0,52 persen, padahal permintaan minyak goreng sangat tinggi sebesar 6,24 persen.

“Alasannya karena pihak produsen menunggu kebijakan harga dari pemerintah, sehingga menyebabkan pasokan minyak goreng kurang,” katanya kepada Bisnis Sulawesi melalui sambungan telepon, Kamis (10/3/2022).

Ambo Masse juga menyatakan, faktor lainnya yang menyebabkan masyarakat panic buying, karena ada indikasi pihak distributor hanya menjual ke pihak-pihak industri saja, dan pasar modern yang rela mengocek harga lebih dalam atau membeli di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), dibanding menjualnya ke pedagang pasar tradisional.

Di sisi lainnya, kelangkaan minyak goreng ini juga dikarenakan adanya pembatasan distribusi ke pedagang-pedagang kecil.

“Sehingga pihak pedagang-pedagang pasar tidak mendapatkan pasokan minyak goreng, akhirnya berdampak pada kenaikan harga yang signifikan dan panic buying di masyarakat,” katanya.

Penulis : Marwiah Syam

Baca Juga :   Ekspor Kepiting Bakau di Sulsel Tunjukkan Tren Positif