BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Ditengah defisit keuangan pemerintah membiayai sejumlah proyek infrastruktur bidang perhubungan, sejumlah investor asal luar negeri tertarik untuk menggarap proyek tersebut. Salahsatunya asal Korea Selatan (Korsel) diketahui berminat untuk melakukan kerja sama pembangunan proyek kereta api (KA) di Sulawesi Selatan (Sulsel), khususnya rute trans Makassar dan Parepare.
Hal tersebut terungkap pada saat one-on-one meeting menteri perhubungan kedua negara dalam rangkaian ASEAN Transport Ministers Meeting (23rd ATM) di Singapura, belum lama ini.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek pembangunan rel kereta api (KA) jalur Makassar-Parepare merupakan salahsatu target kerjasama dari negara Korsel karena merupakan bagian daripada grand strategy untuk menghubungkan Makassar-Manado dari ujung selatan ke utara melalui jalur KA trans Sulawesi. “Apa yang telah Indonesia tawarkan pada swasta akan segera ditindaklanjuti pada level operasional. Melalui hal ini diharapkan bisa ada kerja sama terkait pelaksanaan proyek infrastruktur perhubungan tersebut,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Minggu (15/10/2017).
Bahkan, lanjut Budi, minggu ini akan ada tim teknis ke lokasi diharapkan proyek-proyek ini masuk dalam materi MoU pada saat kunjungan Presiden Korea Selatan bulan depan. Dia mengharapkan proyek-proyek ini masuk dalam materi MOU pada saat kunjungan Presiden Korea Selatan bulan depan.
Pertemuan tingkat menteri ASEAN ini diselenggarakan annually dengan agenda mendengarkan laporan-laporan dari working group transportasi di ASEAN, yaitu working group terkait air transport, maritime transport, land transport dan facilitation setelah sebelumnya telah dilaporkan pula ada pertemuan STOM untuk disahkan pada pertemuan tingkat menteri ini.
Selain beberapa dokumen yang diajukan untuk mendapatkan pengesahan, STOM juga menyampaikan kesepakatan-kesepakatan yang rencananya ditandatangani oleh para Menteri ASEAN, pada 13 Oktober 2017.
Sementara Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menyambut gembira minat investor Korsel tersebut. “Karena memang proyek ini tidak bisa hanya mengandalkan pendanaan dari pemerintah, tapi harus ada pihak swasta maupun asing yng ikut membantu,” ujar Syahrul.
Sementara Pemprov Sulawesi Selatan menyiapkan anggaran Rp1,7 triliun untuk pembebasan lahan kereta api daerah itu. “Khusus untuk pembebasan lahan kereta api tidak ada masalah. Tahun ini, disiapkan anggaran sebesar Rp1,7 triliun untuk pembebasannya ,” ujar Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Syahrul, untuk merampungkan kereta api Sulsel masih dibutuhkan anggaran Rp11-13 triliun. Jika mendapat suntikan dana Rp4 triliun tahun depan, maka masih dibutuhkan Rp7-9 triliun.
Dia optimistis proyek ini bisa rampung karena mendapat perhatian langsung dari Presiden RI Joko Widodo. “Saya dengar pembicaraan atau bahasa tubuh bapak presiden, carikan cara bagaimana menyelesaikan proyek kereta api,” jelasnya.
***Komang Ayu/Mohamad Rusman