BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sulawesi Selatan (Sulsel) menyimpan potensi besar sumber energi terbarukan. Misalnya, potensi pembangkit listrik tenaga air 2.946,8 MW, potensi pembangkit mini hidro 70,2 MW, potensi pembangkit listrik tenaga mikro hidro 7,66 MW, serta potensi panas bumi yang mencapai 371 MW. Belum lagi dengan pembangkit tenaga angin skala kecil, energi surya, dan bioenergi.Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis Sulawesi dari Dinas ESDM setempat, potensi PLTA yang mencapai 2.946,8 MW telah dimanfaatkan sebanyak 518 MW. Sementara untuk mini hidro telah termanfaatkan 10,6 MW dari potensi sebesar 70,2 MW, dan telah terpasang 63 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dengan kapasitas 1.897 kW dari total potensi sebesar 7.662,9 MW.
Selain itu, Sulsel juga tengah melakukan penambahan jumlah pembangkit listrik tenaga angin. Sebanyak dua unit pembangkit listrik tenaga angin akan dibangun di kabupaten Sidrap dan Selayar dengan kapasitas masing-masing 100 MW.
Pemanfaatan angin sebagai sumber listrik di Sulawesi selatan dinilai sangat memadai, karena secara umum kecepatan angin di Sulawesi selatan berkisar 2-4 m/detik. Pada beberapa daerah tertentu seperti Takalar, Bulukumba, Sidrap dan Selayar kecepatan anginnya lebih dari 4 m/detik, sehingga cukup memadai untuk pembangkit listrik tenaga angin skala kecil.
Sulsel juga punya sumber energi panas bumi dengan potensi sebesar 371 MW tersebar di 16 lokasi di Sulsel. Sedangkan pengembangan bioenergi sangat sesuai diaplikasikan karena didukung oleh ketersediaan lahan yang mencukupi untuk pembudidayaan tanaman penghasil bioenergi seperti biodiesel (601.992 Ha), bioetanol (40.700 Ha).
Diharapkan dengan potensi tersebut maka Sulsel menjadi provinsi paling siap dengan infrastruktur kelistrikan.“Pemerintah sebaiknya jangan ragu-ragu menyerahkan pengelolaan listrik pada pihak swasta. Pilih mana, tandatangani jaminan untuk swasta atau lampu mati,” tegas Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulsel.
***Mohamad Rusman