Tingkatkan Kecakapan dan Rebut Peluang di Era Digital

476
POTO : ISTIMEWA

BISNISSULAWESI.COM, GORONTALO  – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 3 Desember 2021 di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

 

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Menjual Jasa dan Karya Lewat Internet”.

 

Program kali ini menghadirkan 594 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Dosen, Irfan Sophan Himawan; Kepala Jurusan UIN Gunung Djati, Cecep Nurul Ala; Dosen, Astri Dwi Andriani; Blogger & Kreator Konten, Junissa Melvian. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Jurnalis Unik Oke. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550  peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri.

 

Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Mengawali paparan, Irfan Sophan Himawan menyampaikan presentasi berjudul “Tren Pekerjaan dan Usaha di Era Digital”. Irfan menyatakan, banyak peluang pekerjaan di era digital, namun tentunya harus dibekali kecakapan digital dan keterampilan lainnya yang menunjang.

 

“Contoh seorang kreator konten harus punya story telling yang baik di ruang digital dan kemampuan ini bisa diasah dengan membaca lebih banyak referensi gaya bahasa,” tuturnya.

 

Narasumber kedua, Junissa Melvian, membawakan topik “Cara Berinteraksi dan Kolaborasi di Ruang Digital Sesuai Etika”. Junissa mengatakan, penggunaan media sosial (medsos) dapat menimbulkan dampak positif dan negatif sehingga kita harus menyadari dan bisa memilah kedua hal tersebut.

Baca Juga :   Kerjasama Econatural, PT Pegadaian Kanwil VI Bantu Budidaya Ikan Nila di Sombaopu

 

“Dengan begitu kita bisa memanfaatkan fitur dan kemudahan dalam aplikasi medsos sebaik mungkin dan produktif serta menghindari perbuatan yang memicu efek negatif,” tandasnya.

 

Sebagai pemateri ketiga, Cecep Nurul Alam membawakan tema “Literasi Digital Bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital”. Menurut dia, guru yang baik itu mampu menyenangkan dan menggerakkan semangat siswanya.

 

“Di era digital ini tenaga pendidik harus memiliki kecakapan dalam mengunduh, mengunggah dan menggugah. Guru bisa mengunduh ilmu-ilmu yang bertebaran di dunia maya dengan bijak dan menggunakannya untuk pembelajaran yang bermakna dan meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik,” tuturnya.

Adapun Astri Dwi Andriani sebagai pemateri terakhir mengupas topik “Digital Safety”. Astri menjelaskan, seperti halnya hak asasi manusia (HAM), hak-hak digital juga melekat pada setiap warga negara yang terhubung dengan internet. Hak digital tersebut yakni hak untuk mengakses, hak untuk berekspresi, dan hak atas rasa aman.

 

“Untuk menciptakan rasa aman, pemerintah memberikan perlindungan berlapis dari hulu hingga hilir, salah satunya di hulu melalui kegiatan literasi digital ini,” tukasnya.

 

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

 

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

“Saat memulai usaha, antara memasarkan produk dan mematenkan produk, mana yang harus didahulukan?” tanya Pradita Zahra, salah satu peserta kegiatan Literasi Digital. Menurut Astri Dwi Andriani, keduanya sama pentingnya dan bisa dijalankan secara paralel.

Baca Juga :   Iqbal Dukung Penuh Gerakan Satu Rumah Satu Mushaf MUI Sulsel

 

“Saat merintis usaha mungkin belum tergambar seberapa menguntungkan produk kita, tapi kalau nanti berkembang dan kita belum daftarkan hak patennya lalu ada yang meniru, jadinya kita sendiri yang rugi,” ucapnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

 

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.