Cegah Kejahatan Siber dengan Aman dan Sehat Bermedia Sosial

214
POTO : ISTIMEWA
BISNISSULAWESI.COM, LUWU UTARA  – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 19 November 2021 di Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Candu Medsos, Hati-hati Stres Gara-gara Media Sosial”kali ini diikuti oleh 598 peserta dari berbagai kalangan.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari jurnalis Supardi Bado; pengusaha dan social media enthusiast Gunawan Primasatya; asesor sekolah dan madrasah Taufani; dan pemeriksa Cek Fakta Mafindo Adi Syafitrah. Adapun yang menjadi moderator adalah Febrina Stevanni selaku communication specialist.
Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Supardi Bado yang membawakan materi “Digital Skill: Informasi Digital, Identitas Digital, dan Jejak Digital dalam Media Sosial”.
Menurut dia, identitas digital harus dijaga, agar tidak disalahgunakan oknum tak bertanggung jawab, menghindari intimidasi online, dan pencemaran nama baik. Jejak digital juga harus dikelola. “Tips sederhana bermedia sosial yaitu tidak sembarang mengunggah, teliti sebelum mengisi form,” jelas Supardi.
Berikutnya, Gunawan Primasatya menyampaikan materi “Etika Digital, Bebas Namun Terbatas Berekspresi di Media Sosial”. Untuk menciptakan ruang aman di internet, kat adia, maka diperlukan etika digital.
“Berpikir sebelum mengklik enter, dengan memaksimalkan media sosial sebagaimana peruntukannya, gunakan bahasa cerdas dan bijaksana, hormati hak orang lain, lakukan kontrol pada konten, kutip dari sumber kredibel, jangan bawa amarah ke media sosial, dan jangan plagiat,” ucapnya.
Sebagai pemateri ketiga, Taufani membawakan tema “Media Sosial sebagai Sarana Meningkatkan Demokrasi dan Toleransi, Digital Culture”. Fenomena yang menjadi karakter masyarakat di era disrupsi digital antara lain lebih berani dan bebas melakukan apa saja tanpa hambatan.
Beberapa comic strips atau Instagram comic juga menjadi sarana kritik politik yang banyak digunakan saat ini. “Namun perlu diperhatikan aturan hukum yang berpotensi menjerat netizen. Karena batasan kritik dan menghina sangat tipis,” kata Taufan.
Adapun Adi Syafitrah sebagai pemateri terakhir menyampaikan tema “Fitur Keamanan di Berbagai Aplikasi Media Sosial”. Ragam penipuan digital yang perlu diwaspadai yaitu spam, scam, phishing, dan hacking.
Cara melaporkan jika jadi korban kejahatan siber yaitu screenshot atau catat URL, simpan foto atau video bukti, simpan ke USB. Kemudian datang ke SPKT di Kantor Polisi, petugas akan melakukan tanya jawab dengan korban, dan tunggu pemberitahuan selanjutnya. “Lapor secara daring, yaitu bisa lewat patrolisiber.id,” pungkasnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Antusiasme para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber dihargai panitia dengan memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu peserta bertanya, “Bagaimana kalau kasusnya KTP yang sudah dipakai untuk vaksin terjadi? Langkah apa yang harus ditempuh masyarakat awam?” tanya Nora kepada Supardi Bado.
“Jika data kita sudah ada di media sosial, apalagi akun yang gunakan tidak diketahui, alangkah baiknya kita melaporkannya ke aparat kepolisian, karena biasanya kepolisian punya alat untuk mengecek siapa yang menggunakan itu,” jawab Supardi Bado.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.
Baca Juga :   Membangun Perusahaan dengam Pola Sedekah