BISNISSULAWESI.COM, BAUBAU – Sebanyak 674 peserta di Baubau, Sulawesi Tenggara antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo (22/11).
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu “Produk Lokal Bisa Go Global”.
Acara hari ini dipandu oleh Richard Lioe selaku moderator serta menghadirkan empat narasumber, di antaranya Maria Silangen selaku CINO Satu Tampa, Gusman Laeta selaku Founder SatuPlus, Valentina Melati selaku narablog dan kreator konten digital, serta Rahmawati selaku dosen Universitas Halu Oleo.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.
Berikutnya, sesi pemaparan materi dibuka dengan paparan dari Maria Silangen yang membawakan materi bertema “Peran Literasi Digital di Dunia Pasar lokal”. Maria menuturkan jenis-jenis lokapasar yang meliputi lokapasar murni, konsinyasi, horizontal, vertikal, dan global.
Untuk memasuki pasar global, bekal yang perlu disiapkan, antara lain mempunyai situs, memiliki akun sosial media yang konsisten, rutin promosi daring, ikut lokapasar internasional, serta memahami prosedur ekspor impor. “Beberapa tantangan lokapasar internasional adalah persaingan yang ketat dan proses yang memakan waktu,” kata dia.
Gusman Laeta selaku pemateri kedua membawakan tema “Etika Digital”. Gusman membuka sesi kedua dengan membawakan materi seputar bisnis digital, seperti lokapasar yang sering digunakan di kalangan masyarakat, penilaian dari masing-masing lokapasar, teknik untuk memaksimalkan pemasaran, dan pemanfaatan kreator konten.
“Untuk mengidentifikasi target pasar dengan tepat, kita dapat memanfaatkan media internet seperti Google Trend, Marketplace, Audience Insight, serta Keyword Planner,” terang Gusman.
Pemateri ketiga, Valentina Melati, mengusung tema “Peran Literasi Digital Mengubah Pemikiran Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Valen menggarisbawahi bahwa belanja daring makin diminati oleh masyarakat serta mengalami peningkatan saat terjadi pandemi. Menanggapi hal itu, ia menyarankan warganet untuk teliti dalam mencermati produk yang akan dibeli dan tidak terfokus pada merek semata.
Adapun pemateri terakhir pada sesi hari ini adalah Rahmawati yang menyampaikan tema “Tips dan Trik Menghindari Penipuan Digital”. Rahma mengawali sesi dengan memaparkan jenis penipuan daring yang terdiri atas pengelabuan (phising), social engineering, pharming, SMShing, dan penipuan panggilan telepon.
“Untuk mengamankan diri dari penipuan daring, gunakan autentikasi dua arah, periksa kebenaran informasi di akun media sosial resmi, dan tetap memperbarui diri dengan informasi terkait penipuan dan keamanan digital,” tuturnya.
Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang kemudian disambut hangat oleh para peserta. Para peserta terlihat antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan kepada narasumber. Sepuluh penanya beruntung akan mendapatkan uang elektronik masing-masing sebesar Rp100.000 dari panitia.
Salah satu peserta bertanya mengenai bagaimana cara menjawab tantangan yang ada di dunia daring, seperti persaingan di bisnis daring. Maria menuturkan, “Jangan takut berkompetisi, berkompetisilah dengan diri sendiri, apakah sudah melakukan yang terbaik, apakah produk kita dapat dibandingkan dengan yang lain. Jadi, jangan hanya fokus membandingkan dengan produk di sebelah untuk memperkuat produk kita”.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.