Tertahan di Zona Merah, IHSG Ditutup Melemah ke Level 6,088.408 Poin

150

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Tertahan di zona merah, IHSG ditutup melemah ke level 6,088.408 (-0.64%) pada perdagangan, Selasa (10/8). Selain IHSG, KOSPI  juga berada di zona merah dengan pelemahan sebesar 0.53%.

Sementara itu, mayoritas bursa regional justru tercatat menguat. Diantaranya HSI (+1.23%) dan SSEC (+1.01%) yang memimpin penguatan, disusul ASX 200  (+0.32%) dan Nikkei  (+0.24%).

Top Foreign Nett Buy, ASII (4910) (+50) (+1.03%), BBCA (31500) (+500) (+1.61%), KLBF (1305) (+65) (+5.24%). Top Foreign Nett Sell, BUKA (1035) (-75) (-6.76%), BBRI (3820) (-30) (-0.78%), ANTM (2340) (+80) (+3.54%). LQ45 Top Gainers, ACES (1455) (+95) (+6.99%), KLBF (1305) (+65) (+5.24%), ANTM (2340) (+80) (+3.54%). LQ45 Top Losers, BRPT (1035) (-65) (-5.91%), MIKA (2290) (-100) (-4.18%), TBIG (2970) (-110) (-3.57%)

Dari segi sektoral, mayoritas sektor yang terdapat di BEI tertahan di zona merah. Diantaranya terdapat Sektor Technology (-3.51%), Transportasi (-1.14%) dan Infrastructure (-1.13%) yang terkoreksi paling signifikan. Meskipun begitu, masih terdapat Sektor Cyclical Consumer Goods (+1.00%), Healthcare  (+0.87%), Industry (+0.72%) dan Energy (+0.70%) yang mampu mencatatkan penguatan.

IHSG berpotensi mencatatkan technical rebound ke kisaran 6,100-6,130 pada perdagangan Kamis (12/8). Support level berada pada kisaran 6,030-6,050 untuk saat ini.

Uji coba pembukaan pusat perbelanjaan secara bertahap di Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya dengan syarat tertentu dan penerapan protokol kesehatan ketat dapat meredam tekanan pada sektor konsumsi. Mengingat, data terbaru menunjukan penurunan consumer confidence index di Indonesia ke level 80.2 di Juli 2021, dari 107.4 di Juni 2021.

Dari eksternal, pelaku pasar mencermati pidato dari sejumlah Fed Officials, jelang rilis data inflasi AS. Inflasi di AS diperkirakan melambat ke 5.3% yoy di Juli 2021, dari 5.4% yoy di Juni 2021. Hal ini dapat meredam spekulasi pengurangan stimulus moneter oleh the Fed, sehingga berpotensi memicu rebound nilai tukar Rupiah.

Baca Juga :   Abdul Malik Faisal: Dari Revitalisasi ke Digital

Dengan demikian, saham-saham bank, diantaranya BBCA, BBRI, BMRI, ARTO dan BBKP dapat diperhatikan. Selain bank, ASII, KLBF, AKRA dan ANTM dapat diperhatikan (12/8).

By Phintraco Sekuritas