BRAWIJAYA Group Indonesia (BGI) semakin gencar memperluas pasar dengan menciptakan peluang-peluang kerja bagi para wirausaha di Indonesia. Diakhir Juni 2021, BGI membuka lagi tiga kantor baru diantaranya di Kabupaten Gowa (Sulawesi Selatan) dengan memunculkan sumber daya manusia (SDM) potensial, Hendyra Cipta sebagai Business Owner, Bengkulu (Pulau Sumatera) dan Batulicin (Kalimantan Selatan). Tiga kantor baru ini menambah panjang deretan daftar kantor BGI yang tersebar di berbagai kota dan wilayah di Indonesia.
“Saat ini, BGI sudah memiliki 31 kantor. Target kami hingga 2022 nanti, 50 kantor,” ungkap Owner BGI, Wayan Suprianta.
Tiga kantor baru ini wajib terus menambah jumlah munculnya wirausaha-wirausaha baru di wilayah masing-masing dan sekitarnya. Sebagaimana visi-misi BGI yang salah satunya membantu program pemerintah dalam meenciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Terutama kantor Gowa yang secara fisik sudah sangat bagus dan berada di lokasi strategis di kompleks Ruko Citra Garden.
“Dua minggu lalu kami sudah mencetak 3 assisten manager, 2 marketing manager dan 2 office manager. Target kami dua minggu berikutnya, muncul lagi 4 assisten manager, 3 marketing manager dan 1 office manager,” sebut Wayan seraya menambahkan, saat ini pihaknya memiliki stok sedikitnya 24 assisten manager yang siap dicetak menjadi manager.
Diakui Wayan, pandemi Covid 19 membuat situasi dan kondisi yang dihadapi sangat berbeda dibanding saat kondisi normal. Sehingga sangat dibutuhkan tim yang kreatif, semangat tinggi dan fokus dalam mencapai target, baik target individu maupun target perusahaan
“Mereka (Tim BGI, red) harus kreatif, semangatnya tetap tinggi dan fokus mencapai tujuan. Situasi saat ini bukan untuk diratapi, tapi harus bangkit dan menghadapinya,” tegas pria asal Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Berkaitan dengan pembatasan yang diterapkan sejumlah daerah akibat meningkatnya kembali kasus positif Covid 19 belakangan ini, diakui itu juga mengganggu tim nya di lapangan. Mengingat, sistem yang diterapkan BGI dalam menggapai pasar masih dominan menggunakan sistem tradisional marketing (face to face).
“Memang tim lapangan juga dibekali sistem digital marketing, namun persentanya masih lebih kecil dibanding tradisional marketing,” tambahnya.
Salah satu dari beberapa produk yang dipasarkan BGI melalui tim lapangannya adalam produk kesehatan berupa kalung dan gelang bio power dengan kandungan ion negatif 2.500 yang brefungsi mencegah virus, hindarkan pengguna dari penyakit serta menjaga imunitas. Ada juga produk alkalin water, sebuah wadah berupa termos yang berfungsi mengubah air biasa menjadi air alkalin.
*adv