DPD ASITA Optimis Kembalikan Kejayaan Pariwisata Sulel

162
BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kurang lebih delapan bulan industri pariwisata seakan tiarap,  karena adanya pandemi covid-19 yang mengguncang dunia, dan membawa pengaruh besar hampir di semua lini kehidupan, khususnya sektor ekonomi.
Menyambut HUT nya yang ke-50, DPD ASITA Sulsel optimis bisa mendongkrak kembali kunjungan pariwisata ke daearah ini.
Ketua DPD Asita Sulsel, Didi L Manaba mengatakan, langkah awal yang akan dilakukan yakni memberikan promo paket lebih murah dari harga paket sebelumnya. Ini tentunya dengan tetap mematuhi standar protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah.
Selain pemberian paket promo, lanjutnya, DPD Asita Sulsel juga bakal menggenjot sejumlah destinasi wisata yang akan jadi jualan di kabupaten/kota di Sulsel. Misalnya tujuan ke Tanah Toraja dengan mampir di beberapa daerah yang dilewati.
“Tadinya perjalanan cuma 5 jam jadinya 10 jam.  Karena kita menyambangi dulu destinasi atau tempat-tempat atau keindahan alam yang berpotensi di daerah yang kita singgahi,” sebut Didi.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mempromosikan destinasi yang mungkin belum tersentuh. Bagaimana mendorong  dan mengeksplor destinasi wisata, baik yang sudah dikenal sebelumnya, maupun mengupayakan memperkenalkan destinasi yang memang belum tersentuh sama sekali, namun memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan.
Salah satu yang dilakukan DPD Asita Sulsel adalah akses motor yang dikenal dengan Celebes Tourism Bike, yang diikuti oleh sejumlah mitra dan stakeholder pariwisata yang ada di Sulsel.
Didi juga mengapresiasi upaya Pemprov Sulsel dan Bank Indonesia, untuk mengundang investor ke Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Saya kira ini bagus, tapi perlu kita ingat investor bukan hanya melihat potensi alam. Tapi mereka juga melihat akses atau infrastruktur, karena untuk menjangkau Selayar dan pulau-pulau yang ada di sana. Kemudahan akses itulah yang paling penting,” tutur Didi.
Diketahui akses ke Kabupaten Kepulauan Selayan cukup memakan waktu, dimana pengunjung harus menggunakan akses darat dan laut.
“Untuk ke Selayar kan harus naik kapal laut lagi. Belum ketika sampe disana, wisatawan harus naik bus dan kapal lagi untuk bisa menjangkau pulau seperti Takabonerate, yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya,” tambah Didi.
Adapun Makassar sendiri kata Didi, masih dengan pengembangan “Makassar And Beyond” yang menjual mice, dan sejumlah destinasi lain yang ada di Makassar, seperti Lantebung dengan eko wisata mangruve.
Ada juga program moeslim friendly, dengan melakukan touring ba’da sholat. Nur Rachmat
Baca Juga :   Salurkan Bantuan di Bidang Pendidikan, Jadi Agenda Keberlanjutan CSR GMTD