BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) alami inflasi gabungan 5 kota IHK di Sulawesi Selatan sebesar 0,02 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,76 menjadi 104,79 pada September 2020.
Dari 5 kota IHK, tiga kota (Bulukumba, Makassar, Parepare) mengalami inflasi dan dua kota (Watampone dan Palopo) mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Parepare sebesar 0,18 persen dan deflasi tertinggi terjadi di Kota Watampone sebesar 0,31 persen.
Inflasi tersebut, terjadi karena kenaikan sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,01 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,01 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen.
Sedangkan kelompok transportasi sebesar 0,01 persen kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41 persen.
Sementara dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,61 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa harga komoditas pada September secara umum menunjukkan adanya penurunan.
“Dengan terjadinya deflasi, maka inflasi tahun kalender Januari-September 2020 mencapai 0,89 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 1,42 persen,” ujarnya pada live virtual, (1/10/2020).
Sebelumnya, BPS juga mencatat terjadinya deflasi sebesar 0,05 persen pada Agustus 2020 yang dipicu oleh penurunan harga sejumlah komoditas.
Deflasi terjadi karena penurunan harga berbagai komoditas, khususnya dari komponen harga-harga bergejolak, seperti bahan pangan serta tarif angkutan udara. Gilang Ramadhan