Angkasa Pura I Alami Penurunan Penumpang, Disinyalir Masyarakat Enggan Lakukan Rapid Test

138

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Industri penerbangan semakin memprihatinkan di masa pandemi saat ini. Jumlah penumpang pun semakin menurun dari bulan Maret hingga saat ini, September.

Penurunan tersebut disinyalir karena masyarakat yang masih terkendala syarat menggunakan rapid test yang tidak efektif, apalagi sebagai pre-testing.

Masyarakat masih takut ketularan di pesawat, padahal risiko tertular di tempat tujuan lebih besar daripada tertular di pesawat.

Salah satu pengguna industri penerbangan, Muhammad Yusuf mengatakan selama ada rapid test menurutnya tidak menjadi masalah baginya.

“Ini juga sebagai bentuk kita peduli ke sesama manusia. Agar tempat yang kita jumpai tidak menjadi masalah bagi masyarakat disana, karena kita dalam keadaan sehat saat berkunjung,” ujarnya yang juga kerja sebagai Sales Consultant Wuling Pettarani.

Sementara itu, Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I, Iwan Risdianto mengatakan bahwa rapid test yang diberlakukan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar memang wajib karena sesuai standar protokol kesehatan.

“Kalo protokol kesehatan dan persyaratan terbang wajib rapid test, namun terkait protokol kesehatan dan jaminan tidak tertular menjadi wewenang setiap maskapai,” ujarnya kepada Bisnis Sulawesi, Senin (28/9/2020).

Diketahuin saat ini data pergerakan lalu lintas udara Bandara Internasional Sultan Hasanuddin mengalami penurunan penumpang. Pada bulan Juni hingga September 2020 turun sebesar 62.7 persen dibandingkan dengan penumpang di bulan Juni-September 2019. Gilang Ramadhan

Baca Juga :   Sambut HUT RI, Hotel Ibis Makassar Sam Ratulangi sediakan Nasi Rames Merah Putih