BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Untuk mengembalikan kunjungan Wisata Mancanegara (Wisman) ke Sulawesi Selatan, pemerintah baik propinsi, kota maupun kabupaten harus bersinergi satu sama lain. Hal itu disampaikan seorang Bambang Herriyanto pada sebuah kesempatan di Makassar beberapa hari lalu.
Selain sinergi antarpemerintah, Bambang Herriyanto menyebutkan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar pariwisata guna memancing kedatangan Wisman ke Sulsel.
“Basic need tourism adalah terjaminnya keamanan, keselamatan, kenyamanan. Konflik politik, kriminal, wabah penyakit, bencana alam adalah momok bagi turis,” tegas Bambang Herriyanto.
Bagi taman rekreasi alam dan buatan wajib menerapkan protokol kesehatan CHSE yang telah diresmikan Kemenparekraf agar para turis tidak takut dengan adanya virus korona.
“Namun, tentunya pengelola akan melakukan berbagai strategi untuk menarik kunjungan wisatawan termasuk menawarkan tarif khusus masuk lokasi (entrance fee), misal harga khusus untuk rombongan, dan mendapatkan perlindungan asuransi,” bebernya.
“Ini untuk menanggulangi variable kesehatan, karena ada pandemi Covid 19 atau dalam kondisi normalpun wisman membutuhkan suasana yang aman dan nyaman untuk berwisata,” tambahnya.
Diketahui, negara Taiwan menjadi pilihan destinasi untuk liburan saat ini. Kedatangan 11.748 wisatawan ke Taiwan pada bulan Juli 2020 karena penanganan pandemi Covid 19 yang sangat baik.
Maka dari itu, Pemerhati Pariwisata Sulsel ingin agar wisman kembali mengunjungi Sulsel, walaupun dalam masa sekarang ini. Namun Bambang Herriyanto sangat menyayangkan karena akses udara ke Makassar yang tidak ada.
“Karena wisman bisa lewat Cengkareng, Denpasar, Surabaya, Manado ke Makassar atau langsung dari Kualalumpur dan Singapura ke Makassar,” pungkasnya. Gilang Ramadhan