BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Imbauan Pemerintah untuk tetap bekerja maupun belajar dari rumah menjadikan adanya peningkatan keinginan masyarakat terhadap gawai yang lebih canggih. Jika selama ini pertimbangan utama dalam membeli gadget hanya sebatas harga, waktu perilisan, serta fitur yang dimiliki, pandemi Covid 19 kini memberikan pengaruh atas faktor lain yang menjadi pertimbangan pembeli. Masyarakat cenderung mencari gadget yang lebih “kuat”, diantaranya dengan kapasitas RAM (Random-access memory) yang lebih besar untuk menunjang produktivitas dan hobi selama beraktivitas jarak jauh.
Sebelumnya, pesona smartphone sempat menurun di bulan Maret karena rata-rata penjualan smartphone dengan kapasitas RAM 2 hingga 8 GB menurun 53.19 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun demikian, ketertarikan atas smartphone dengan spesifikasi kapasitas RAM 6GB dan 8GB tetap terlihat dengan peningkatan penjualan yang signifikan pada April 2020, yaitu ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pertama kali diberlakukan di DKI Jakarta, yang kemudian diikuti oleh berbagai wilayah lain.
Jika dibandingkan dengan Maret, penjualan 6GB (meningkat 39,44 persen) dan 8 GB (meningkat 78,23 persen) mengalami peningkatan pada bulan April. Sedangkan smartphone dengan kapasitas RAM 4 GB justru mengalami penurunan 4,43 persen. Hal tersebut menunjukkan, keterbatasan ruang gerak masyarakat pada April membawa pengaruh atas kebutuhan untuk memiliki smartphone dengan spesifikasi dan performa yang lebih baik.
“Jika dulu RAM 4GB sudah cukup memuaskan bagi sebagian besar pengguna smartphone, kini smartphone juga menawarkan kapasitas RAM hingga 12GB. Smartphone dengan RAM 6GB juga dapat ditemukan di kelas mid-end dengan kisaran harga Rp 2 juta sampai Rp 5 juta,” jelas Arya Ospara, Head of User Engagement and User Acquisition. Di sisi lain, smartphone dengan resolusi kamera utama 13 MP masih menjadi primadona dengan penjualan unitnya yang paling banyak dibandingkan smartphone dengan resolusi kamera lainnya.
Namun demikian, dari sisi pertumbuhan penjualan di masa PSBB, smartphone dengan resolusi kamera 32 MP menjadi yang paling signifikan dengan peningkatan 17,06 persen di bulan April dibandingkan bulan sebelumnya meskipun minatnya sempat turun 75,97 persen sebulan setelah Covid 19 menghantam negeri. Menariknya, selama 3 bulan terakhir, smartphone dengan resolusi kamera 12 MP dan 64 MP memiliki jumlah unit terjual yang persis dengan rata-rata penjualan 8.933 unit.
Berdasarkan data Telunjuk.com yang telah dijabarkan di atas, rupanya resolusi kamera bukan menjadi daya tarik bagi pembeli. Nyatanya, resolusi kamera 12 MP yang bahkan dimiliki oleh smartphone sekelas iPhone 11 Pro Max cukup memuaskan bagi penggunanya. Dengan ruang gerak terbatas, masyarakat lebih memilih untuk memiliki smartphone dengan kapasitas RAM yang lebih besar. RAM yang menjadi tolak ukur kapasitas ruang penyimpanan program dan data aplikasi menjadi sangat berpengaruh untuk meningkatkan performa smartphone terutama saat membuka aplikasi seperti video game atau untuk meningkatkan respons saat membuka banyak aplikasi sekaligus