BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah, mengikuti seminar nasional online yang dilaksanakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bosowa dengan tema “Strategi Menjaga Ketahanan Ekonomi dan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19”, Rabu, (13/5/2020).
Menghadirkan Peneliti Indef – Pengamat Kritis Millenial Bhima Yudhistira Adhinegara, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bosowa Arifuddin Mane, dan Anggota DPR RI Kamrussamad sebagai narasumber.
“Pandemi Covid 19, merupakan tantangan luar biasa. Bukan saja sektor kesehatan tetapi berimplikasi di berbagai sektor kehidupan manusia, dan juga berdampak pada perekonomian dunia, termasuk Sulsel,” kata Nurdin Abdullah.
Untuk itu, pemerintah memastikan langkah cepat dan tepat mengantisipasi dampaknya. Memastikan ketersedian bahan pokok.
Dua dari tiga strategi menghadapi Covid 19, kata Nurdin, jaring pengaman sosial dan ketahanan ekonomi. Terkait jaring pengaman sosial, dengan melambatnya perekonomian di tengah pandemi ini, banyak perusahaan yang tutup dan karyawan dirumahkan dan di PHK.
“Jaring pengaman sosial menjadi ujung tombak dalam menjaga ketahanan perekonomian,” ujarnya.
Terkait ketahanan ekonomi, pemerintah berupaya ekonomi tetap berjalan, Pemprov memastikan dunia usaha bertahan hidup, tidak mengalami kebangkrutan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Berdasarkan pemantauan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, perkembangan harga komoditas strategis, seperti beras, minyak goreng, bawang putih, bawang merah dan komoditas lainnya masih berada pada level terkendali, baik di pasar tradisional dan pasar moderen.
Perekomian seluruh dunia terpengaruh dan mengalami kemerosotan pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan. Termasuk Sulsel, dari 7 persen sekarang berada pada posisi 3,7 persen.
Nur Rachmat