BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Saat kita hendak mengerem sepeda motor, pastinya kita menarik tuas yang ada di bagian depan dan menginjak pedal rem yang ada di bagian bawah. Umumnya, orang melakukannya secara berbarengan dan itu tidaklah salah.
Tapi saat kita melakukan pengereman dengan sepeda motor, menekan tuas dan menginjak pedal rem tidaklah cukup jika kita ingin mengurangi kecepatan atau berhenti dalam waktu yang cepat dan aman.
Bukan hanya jari dan kaki, badan pun harus bergerak saat mengerem motor (Sewaktu mengerem atau melakukan engine brake, badan ditarik ke belakang)
Jika kita ingin melakukan pengereman secara aman, cepat dan efektif, kita juga perlu menggerakkan badan, bukan hanya jari dan kaki seperti yang selama ini biasa kita lakukan.
Saat kita sudah menarik tuas dan menginjak pedal rem, kita perlu menarik badan ke belakang, selain untuk mempercepat proses pengereman, tujuan lain dari cara tersebut untuk menahan momentum yang ada saat motor melakukan pengereman.
Bukan hanya jJari dan kaki, badan harus bergerak saat mengerem motor (badan juga perlu didorong ke depan saat ingin menambah kecepatan)
Tidak hanya ketika mengerem, saat kita mengurangi kecepatan sepeda motor melalui engine brake, badan kita juga tetap perlu di tarik ke belakang. Buat yang belum tahu, mengurangi kecepatan dengan engine brake adalah hanya melepas gas tanpa menekan tuas atau menginjak pedal rem.
Lantas, jika kita ingin menambah kecepatan sepeda motor setelah melakukan pengereman atau engine brake, kita perlu mendorong badan kita ke depan.
Hal itu perlu dilakukan dengan tujuan mendapat aerodinamika yang baik, sehingga sepeda motor bisa melaju lebih cepat.
Artikel pernah dimuat di bisnisbandung.com