Kredit Perbankan Sulsel Tumbuh 6,3%

318
Karyawan BRI Cabang Panakkuakng, sedang melayani nasabah. BRI saat ini meluncurkan Kartu Kredit BRI Easy yang menyasar generasi muda.

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Penyaluran dana kredit Perbankan di Sulawesi Selatan pada Agustus 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 6,3%, atau sedikit lebih rendah dari pada pertumbuhan pada periode yang sama sebelumnya yang mencapai 6,8%.
Data dari Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulsel mengungkapkan dari alokasi kredit perbankan tersebut, kredit konsumsi dan kredit modal kerja masih menunjukkan pertumbuhan positif, masing-masing tercatat sekitar 9,6% dan 9,1%.
Selain itu, berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan kredit tertinggi tercatat pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 44,2%, lalu di ikuti lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 39,5% dan lapangan usaha perikanan tumbuh sebesar 31,7%.
Sementara itu dari sisi pembiayaan perbankan syariah di Sulsel pada Agustus 2017 tercatat mengalami pertumbuhan sekitar 7,4%, atau lebih tinggi dari pada pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3%. Pertumbuhan syariah tertinggi dicatat oleh pembiayaan konsumsi sebesar 12%, diikuti pembiayaan investasi sebesar 9,8%.
Sebelumnya BI perwakilan Sulsel juga merilis bahwa dana kredit UMKM di Sulsel pada Juli 2017 tumbuh 8%, meningkat di bandingkan bulan sebelumnya 6,7%. Pertumbuhan Kredit UMKM di dorong oleh kredit modal kerja 13,8%, sementara kredit terkontraksi sebesar -3,8%.
Dilihat dari skala, pertumbuhan kredit UMKM tertinggi di catat oleh kredit mikro 10,5%, diikuti kredit kecil 7,1%, dan kredit menengah 7%. Berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan kredit UMKM tertinggi adalah lapangan usaha industri jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh sebesar 33,8% di ikuti lapangan usaha perikanan 30,6%, dan pertanian, perburuan, dan kehutanan tumbuh sebesar 29,5%. Peningkatan pertumbuhan kredit UMKM didukung dengan pengelolaan resiko yang baik.
Begitu pun realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga akhir Juli 2017 terus meningkat hingga mencapai Rp 3,9 triliun, seiring meningkatnya pelaku UKM dan koperasi yang mengajukan permintaan dana KUR untuk memperkuatkan modal kerjanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Bambang Kusmiarso dalam konferensi pers di kantornya, belum lama ini. Menurut Bambang, realisasi KUR di daerah ini maasuk dalam kategori baik karena adanya pertumbuhan.
***Komang Ayu

Baca Juga :   BI Menginspirasi Semangat Kepahlawanan dalam Rupiah