Ketersedian Pangan Di Sulsel Dijamin Aman

162
Beras merupakan komoditas utama penyumbang inflasi di Sulawesi Selatan selain rokok kretek filter, angkutan udara, emas perhiasan dan bawang putih. POTO : DOK. BISNISSULAWESI.COM

 

 

BISNIS SULAWESI, MAKASSAR – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Selatan, Hadi Basalama memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan pangan di Sulsel dijamin aman selama masa Covid 19 dan Ramadhan 1441 H. Beras misalnya, dipastikan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Sulsel hingga beberapa bulan pascalebaran. Mengingat sebagian besar daerah seperti Kabupaten Maros, Pangkep, Gowa, dan Luwu Raya, saat ini sudah panen.

Begitu juga kebutuhan gula pasir yang cenderung melonjak saat Ramadhan, secara bertahap akan terpenuhi mengingat masa panen tebu dan penggilingan di pabrik gula lokal di Sulsel dijadwalkan Mei 2020.

‘’Kalau sebelumnya gula pasir Rp 20 ribu per kilogram, kini di pasaran rata-rata dijual Rp18 ribu per kilogram, baik di toko swalayan maupun pasar tradisional,’’ ujar Hadi.

Terkait ayam potong dan daging sapi yang sempat melonjak sejak H-1 Ramadhan, dinilai masih dalam batas toleransi kenaikan, karena tingginya permintaan sementara persediaan tetap.

‘’Apabila kenaikan harga sudah diambang batas normal, Disperindag bersama pihak terkait pasti akan melakukan operasi pasar,’’ sebutnya.

Untuk memantau perkembangan harga kebutuhan masyarakat di pasar, Disperindag dan Tim Pengendali Inflasi Derah (TPID) Sulsel melakukan survei di sepuluh pasar tradisional yang tersebar di Makassar, begitu pula di daerah penyangga dan menjadi wilayah pantauan TPID Sulsel.

Komang Ayu

Baca Juga :   'Kebun Angin' US$ 173 Juta di Sulsel