Penggunaan “Unik” di Sulsel Masih Rendah

315

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, Bambang Kusmiarso menyatakan penggunaan uang elektronik (Unik) di daerah Sulawesi Selatan, terutama di Makassar masih relatif rendah karena masih belum didukung infrastruktur yang memadai. “Masyarakatnya belum terbiasa (menggunakan uang elektronik) dan kami akui infrastruktur pendukung untuk pemanfaatan “e-money” masih belum banyak,” kata Bambang, baru-baru ini di Makassar.
Menurut dia, selain belum didukung dengan infrastruktur yang memadai, jumlah “merchant” atau penjual barang dan jasa yang menerima pembayaran dengan uang elektronik masih sedikit. “Untuk Makassar memang sudah ada beberapa toko modern yang memiliki fasilitas pembayaran menggunaan uang elektronik, namun jumlahnya masih sedikit,” katanya.
Selain persoalan infrastruktur, Bambang juga mengatakan, kebiasaan masyarakat untuk menggunakan uang fisik atau tunai sebagai alat transaksi sudah membudaya, sehingga bagi masyarakat uang elektronik masih belum dipandang sebagai kebutuhan.
Padahal, kata dia, inisiatif awal dari peluncuran uang elektronik oleh Bank Indonesia (BI) di tengah-tengah masyarakat selain untuk mendukung efisiensi peredaran uang juga bertujuan untuk mengurangi tindak pidana kejahatan. “Pola pikir pembayaran dengan uang tunai juga masih melekat di kalangan masyarakat,” ujarnya.
Meski demikian, pihak BI Sulsel, lanjut dia, akan terus mendorong peningkatan penggunaan uang elektronik di daerah setempat, melalui sosialisasi yang akan terus dilakukan di berbagai lapisan masyarakat. “Untuk 2017 ini sosialisasi uang elektronik masih akan kami lakukan secara bertahap dan lebih massif,” kata Bambang.
Dia berharap ke depan kesadaran masyarakat untuk menggunakan uang elektronik dapat semakin meningkat dengan didukung pemenuhan infrastruktur oleh pemerintah yang menerima penggunaan uang elektronik sebagai alat bayar. Hingga saat ini, kata dia, terdapat beberapa bank yang menyediakan layanan untuk penukaran uang non-tunai atau uang elektronik, seperti BRI dengan produk uang elektronik “Brizzi”, BNI dengan “Top Cash”, BCA dengan “Flash” dan Bank Mandiri dengan “e-money”.
Dalam rangka memastikan implementasikan elektronifikasi Jalan Tol di kota Makassar, Sulawesi Selatan, Bank Indonesia telah melakukan rapat koordinasi dengan perbankan dan badan usaha jalan tol, beberapa butir hasil pembahasan antara lain, sarana dan prasarana jalan tol telah siap untuk mengimplementasikan elektronifikasi jalan tol, perbankan menjamin ketersediaan kartu uang elektronik selama implementasi E-Tol, dan termaksud keperluan Top Up uang elektronik,” jelas Bambang.
***Komang Ayu

Baca Juga :   MAKASSAR PASAR POTENSIAL PRODUK OTOMOTIF