BISNIS SULAWESI, MAKASSAR — Festival ini muncul ke permukaan bukan tanpa sebab. Diawali dari sebuah gigs reguler bemama Chambers Show sejak 2004, hingga di 2010 berkembang menjadi sebuah medium festival bemama Rock In Celebes. Dari pemahaman bahwa kami merindu atau ingin punya festival musik lokal yang bisa dinikmati.
Ada di keramaian dan tahu dengan pasti musik yang dimainkan adalah sebuah perpaduan yang orgasmik. Festival ini sudah kami mimpikan sejak lama. Pemahaman kami, yang namanya festival itu, esensinya jauh lebih penting ketimbang siapa yang bermain. Festival adalah sebuah seri dimana program dimainkan secara simultan.
Tantangan paling besar adalah bagaimana mendapatkan kepercayaan dari orang banyak dan membuat konsistensi festival ini ten’aga. Kita tidak bisa mengelak untuk menyepakati apa yang kita katakan. Konsistensi adalah kunci dan untuk niat itu kita semua harus bersyukur.
“Musik adalah perayaan, dan festival adalah rumah ibadah tempat perayaan itu dilangsungkan. Rock In Celebes, punya kesempatan berdin’ sama tinggi dengan festival-festival yang berada di kota besar dan pusat industri musik”. Ujar Hardinansyah
Dengan segenap kepercayaan yang kita genggam erat di dalam benak, yang kita punya di rumah kita ini, benar-benar bisa membawa sebuah perkenalan lebih dalam nasional dan dunia dengan kota Makassar yang memang punya dunia sehi dan kreatif yang luar biasa semarak.
Itu adalah sinyal bahwa memang festival ini bisa ikut berkontribusi dan dirancang untuk dijalankan dalam kerangka waktu yang panjang. Lima tahun, sepuluh tahun, dan berpuluh-puluh tahun ke depan? Kita tidak pemah tahu. Tapi kita sudah sampai di tahun kesepuluh, Rock In Celebes punya segala macam sumber daya untuk membuat festival ini bertahan lama.
“Kita terus berharap kita punya kapabilitas semacam ini. Untuk penonton, yang menjadi daya tarik utama tentu saja adalah siapa yang bermain di festival ini. Dan kita yakin, festival ini akan berubah sudut pandang kenikmatannya setelah terus berjalan dan semakin mendapatkan kepercayaan publik”. lmbuh Hardinansyah
Sebagai penyelenggara, sangat berterima kasih kepada semua yang hingga kini tetap ‘ terus mengapresiasi festival ini. Berbagai inovasi jelas selalu kami hadirkan di setiap tahunnya. Begitu juga dari sisi pénampilannya sendiri, Rock In Celebes selalu berevolusi menjadi bentuk yang diinginkan untuk banyak orang. Maka dari itu, kami tidak hanya menampilkan jenis musik tertentu di setiap perhelatannya. Tujuannya agar festival ini bisa dinikmati lebih banyak orang atau oleh siapa saja, tidak memandang jenis musiknya apa. Tapi lebih kepada bahwa musik
adalah salah satu bahasa yang sangat universal. yang paling panting adalah kaml ingln mempedihatkan musik itu sangat menyenangkan bila bisa dinikmati dengan beragam jenisnya.
Tahun ini, Rock In Celebes memasukl usia 1O tahun. Tak mudah bagi sebuah festival musik untuk terus bertahan. Permasalahannya sangat kompleks jika membicarakan bagaimana sebuah festival musik bisa mati. Salah satunya adalah semangat, suatu hal yang sangat penting untuk terus dijaga. Atas dasar itu, Rock In Celebes masih ada hingga saat ini. Peranan para penikmat musik yang selalu setia menunggu festival ini juga menjadi salah satu semangat yang terus ada. Perayaan festival Rock In Celebes kesepuluh tahun ini akan digelar pada 23 dan 24 November 2019, mengambil tempat paling tepat untuk festival, di sebuah ambalat seluas 5 hektar di bagian utara kawasan Trans Studio Mall Makassar.
Untuk lineup yang ditampilkan, memiliki banyak warna kebaruan bagi belantika musik di Indonesia, mereka diantaranya adalah yang baru saja merilis album, atau yang namanya santer dibicarakan di mana-mana, termasuk artis dan band yang progresif dari lokal.
Lebih dari 50 nama musisi dan seniman visual teIah dikonfirmasi, adalah: Padi Reborn, NTRL, E.H.G, Seringai, Efek Rumah Kaca, Rocket Rockers, Kelompok Penerbang Roket, Deadsquad, Feast, Kunto Aji, The Adams, Fiersa Besari, Reality Club, Tashoora, Manjakani, Hondo, Feel Koplo, Jogja Noise Bombing, Kapal Udara, TOD, Frontxside, Makassar Rocksteady, Speed Instinct, Natinson, Eisen, Hondo, Gyant Hidayah & The Big Jump, Fandy WD, Wild Horse, Senograft, Discem Middle, Kaze, Comerkick, Deruh, Wonderkids, Sun, Softxx, Hestraight, Latter Smil, Art2Tonic, Orkes Fian Rynaldi Featuring Inggrid Beatrix, Jasmine Risach, & Fisca, Fictive Order, Uvisual (Visual Artis), Syahrasi (Visual Artist), Benang Baja (Visual Artist), Verisaerisa (Visual Artist), Misbo (Visual Artist), Halilikhsan (Visual Artist), Daridill (Visual Artis).
Untuk tiket festival utama tersedia beberapa kategori dan harga: Presale: Rp. 100.000, Normal: Rp. 125.000, On The Spot: Rp. 150.000 dan VIP: Rp. 350.000, semua tiket bedaku benaku 2 hari dan sudah termasuk pajak, dan tersedia secara online di website rockincelebes.com. / Komang Ayu