BISNIS SULAWESI, MAKASSAR – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII melaksanakan kegiatan Pertamina Energi Negeri (PEN) di 4 lokasi di Kota Makassar. Kegiatan ini dimotori oleh para pekerja muda Pertamina, yang tergabung dalam Culture Change Agent (CCA).
Gelaran Pertamina Energi Negeri (PEN) telah memasuki tahun ke empat. Gelaran PEN kali ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Di Kota Makassar sendiri, gelaran PEN dilaksanakan di empat lokasi, yang terbagi dalam dua kategori yaitu Sekolah Umum dan Sekolah Khusus.
Sekolah umum terdiri dari Sekolah Inpres Perumnas Antang III, SD Pertiwi, dan SD Negeri Percontohan PAM. Sedangkan sekolah khusus yaitu Sekolah Anak Percaya Diri yang merupakan sekolah informal binaan Pertamina MOR VII yang mewadahi anak-anak korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VII, Hatim Ilwan mengatakan, kegiatan PEN di Makassar kali ini diikuti oleh 46 orang relawan, yang semuanya merupakan pekerja Pertamina. “Relawan PEN terbagi dalam tiga kategori, yaitu 5 orang Relawan Pengajar Khusus, 32 orang Relawan Pengajar Umum dan 9 orang Relawan Dokumentator,” ujarnya.
Pertamina Energi Negeri (PEN) merupakan sebuah ajakan kepada setiap pekerja Pertamina dan Anak Perusahaan, untuk bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan, sebagai wujud ikut serta dalam kemajuan Pendidikan Indonesia serta menumbuhkan kecintaan terhadap Indonesia.
PEN pertama kali dilaksanakan di 10 Sekolah Dasar (SD) di wilayah Jakarta pada Februari 2016, dan dilanjutkan dengan PEN 2 pada Mei 2017, dan PEN 3 pada Oktober 2018.
Pada PEN 4 2019, PEN menjadi bagian dari rangkaian acara Voluntary Days, program yang diprakarsai oleh Corporate Secretary bekerjasama dengan Direktorat SDM, yang bertujuan untuk merayakan dan meningkatkan semangat volunteering di kalangan pekerja Pertamina.
PEN 4 2019 kali ini mengambil tema ”Menjadi Energi Penggerak Masa Depan Bangsa” dengan slogan *”Aktif, Kreatif, Inspiratif” dengan harapan pekerja Pertamina selalu responsif terhadap perubahan, selalu berinovasi dan meninggalkan legacy.
Pada kesempatan kali ini, sekolah yang menjadi sasaran PEN mendapatkan bantuan berupa buku dan dana perbaikan sarana dan prasarana masing-masing sebesar 15 juta rupiah, sedangkan sekolah khusus diberikan bantuan sebesar 25 juta rupiah.
Hatim berharap, agar semakin banyak pekerja Pertamina yang terlibat menjadi relawan pada kegiatan PEN di tahun depan. “Kegiatan PEN ini cukup baik dan dinantikan pelaksanaannya di tiap tahunnya. Semoga semakin banyak pekerja Pertamina yang terlibat sehingga semakin luas manfaat yang bisa kita berikan untuk masyarakat sekitar,” tuturnya.
Takia, salah satu siswi kelas V di SD Negeri Percontohan PAM, menyatakan rasa senangnya, mengikuti proses belajar yang diberikan oleh relawan Pertamina. “Senang sekali bisa ketemu dan belajar langsung dari kakak-kakak Pertamina. Semoga SD PAM tahun depan bisa lagi terpilih. Terima kasih Pertamina,” ungkapnya.
Nur Rachmat