// ]]> -->
BISNIS SULAWESI, MAKASSAR – Ada yang berbeda pada upacara bendera yang digelar di Kantor PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII, Jalan Garuda, Kota Makassar, Senin pagi ini (20/10/2019).
Pada upacara dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-91, seluruh petugas upacara diamanatkan kepada pekerja muda Pertamina di lingkungan MOR VII. Para pekerja muda yang tergabung dalam CCA (Cultur Change Agent) Pertamina MOR VII ini, mengambil bagian mulai dari Pemimpin Upacara, Pengerek Bendera Merah Putih hingga Perwira Upacara.
“Ini menjadi perwujudan optimisme terhadap generasi muda, sebagai pemimpin masa depan bangsa Indonesia dan juga di lingkungan Pertamina,” ujar Unit Manager Communication & CSR MOR VII, Hatim Ilwan.
Generasi muda, menurut Hatim, khususnya pekerja di lingkungan Pertamina, harus memiliki karakter yang tangguh dan jiwa kepemimpinan yang tinggi. “Sikap ini harus diasah mulai dari usia muda agar kelak menjadi generasi yang melahirkan inovasi dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik lagi,” tambahnya.
Sesuai dengan arahan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, tema yang diusung pada peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini adalah “Bersatu Kita Maju”. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda, yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda, hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa.
Hatim berharap, melalui peringatan Sumpah Pemuda ini, seluruh pekerja Pertamina, khususnya di lingkungan MOR VII, selalu bisa menghargai jasa para pemuda bangsa yang berjuang demi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Dan semoga para pemuda kembali membuktikan bahwa mereka siap dan mampu membawa Indonesia lebih maju lagi,” jelas Hatim.
Kaum muda saat ini menjadi bagian penting di lingkungan Pertamina. Tercatat sekitar 66% dari total keseluruhan pekerja Pertamina di Marketing Operation Region VII tergolong dalam generasi milenial. “Para pekerja tersebut bertugas dari ujung selatan Sulawesi hingga pulau terluar di utara Sulawesi,” tutup Hatim.
Nur Rachmat
