BISNIS SULAWESI, MAKASSAR Pemerintah telah mencanangkan bahwa laut adalah masa depan peradaban bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa laut tidak boleh dipunggungi, sudah saatnya bangsa Indonesia melihat laut sebagai sumber kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, pembangunan kelautan dan perikanan harus dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah suatu keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal, efisien, efektif, dan akuntabel, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan salah satu strategi pembangunan antar bidang yaitu Pengarusutamaan Gender (PUG) sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 67 tahun 2016 tentang Roadmap Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. PUG di lingkungan KKP dilakukan untuk meningkatkan peran, akses, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan kelautan dan perikanan, antara penduduk perempuan dan penduduk laki-laki, dan umumnya bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Keterlibatan semua pihak dalam rantai produksi dan perdagangan produk perikanan adalah keniscayaan yang sangat mempengaruhi kondisi sumberdaya ikan Indonesia. Oleh karena itu, salah satu ujung tombak pengelolaan perikanan adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berbasis pengolahan produk perikanan. Berbagai UKM tumbuh secara masif di kota Makassar dengan sebagian besar pelaku utama adalah kaum perempuan menandakan bahwa sektor ekonomi di kota Makassar menunjukkan kemajuan yang signifikan dan keberpihakan pada kaum perempuan.
Sejalan dengan hal tersebut, pada hari Sabtu 13 Juli 2019 Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kecamatan Bontoala mengadakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengarusutamaan Gender Kepada Pelaku Utama Kelautan dan Perikanan bertempat di Aula Kantor Kecamatan Bontoala, Jl. Lobak No. 1 Makassar. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK kecamatan Bontoala, Unit Pengolahan Ikan dan UKM kota Makassar. Tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah “Perempuan Hebat, Indonesia Kuat”.
Menurut Kepala BKIPM Makassar, Sitti Chadidjah, tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kolaborasi, meningkatkan kapasitas dan pemahaman bersama serta memposisikan wacana pengarusutamaan gender sebagai narasi besar dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan di kota Makassar pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
“Dengan adanya kegiatan ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan berkomitmen untuk meningkatkan peran perempuan sebagai pelaku usaha kreatif dalam meningkatkan nilai tambah produk,” terang Sitti.
Sementara itu, Camat Bontoala, Arman, mengapresiasi kegiatan ini sebagai suatu kegiatan yang membangun dan meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan di wilayahnya. “Program pemberdayaan perempuan ini juga bermanfaat untuk menambah penghasilan keluarga dan mengurangi tingkat kekerasan dalam rumah tangga sehingga kedepannya kami mendorong perempuan lebih produktif,” jelas Arman.
Pada kesempatan ini dilakukan klinik pengenalan ikan sehat dan bermutu oleh BKIPM Makasssar. Selain itu, juga dilaksanakan demo pengolahan ikan berupa bandeng cabut duri dan daur ulang sampah plastik oleh Kelompok Wanita Nelayan (KWN) Fatimah Azzahra binaan ibu Nuraeni yang telah lama menjadi kelompok binaan dari Pertamina. / Komang Ayu