BISNISSULAWESI.COM, WAJO – Pemerintah menyalurkan sambungan listrik gratis kepada 7.100 rumah tangga miskin (RTM) yang tersebar di 18 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel). Khusus Kabupaten Wajo, sebanyak 1.055 RTM penerima manfaat.
Pemerintah bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN, melaksanakan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Penyalaan simbolis dilaksanakan di Lapangan Trikora Salojampu, Kelurahan Sompe, Kecamatan Sabbang Paru, sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses listrik bagi masyarakat prasejahtera di wilayah tersebut.
Program ini bermanfaat nyata bagi ribuan rumah tangga. Diantaranya Asriadi (35), seorang petani, dan Azis (39), seorang buruh lepas. Sebelumnya, Asriadi dan Azis menyambung listrik dari tetangga untuk kebutuhan sehari-hari dengan biaya Rp60 ribu per bulan. “Saat ini cukup Rp25 ribu sebulan,” ungkap Asriadi.
Anggota DPR RI Komisi XI, Andi Yuliani Paris mengapresiasi program BPBL membantu ribuan masyarakat di Sulsel.
Pada kesempatan sama, Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik Kementerian ESDM, Nur Hidayanto, menegaskan pentingnya kolaborasi pemerintah dan PLN untuk memastikan pemerataan akses listrik di seluruh Indonesia. “Kami terus mendorong pemerataan listrik hingga seluruh masyarakat dapat menikmatinya,” jelas Hidayanto.
Sinergi pemerintah pusat, daerah, DPR, dan PLN, program BPBL diharapkan terus berlanjut. Sehingga membuka peluang masyarakat hidup lebih produktif, serta mempercepat pemerataan akses listrik di Indonesia.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menjelaskan, program BPBL merupakan upaya pemerintah dan PLN menciptakan pemerataan energi berkeadilan. “Ini bukti PLN berkomitmen menghadirkan akses listrik merata untuk masyarakat. Program ini gratis, tanpa pungutan biaya,” tegasnya.
Hingga November 2024, rasio elektrifikasi di Sulsel mencapai 99,99 persen. Program ini juga mendukung pencapaian rasio elektrifikasi 100 persen di. rls