BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – IHSG Kamis (12/05) melanjutkan pelemahan d itengah kekhawatiran tingginya inflasi global akibat naiknya ketegangan geopolitik yang berujung pada tingginya harga komoditas. Tingginya inflasi Amerika Serikat yang mencapai 8.3% memicu probabilitas kenaikan suku bunga The Fed hingga 150 bps. Sehingga hal ini membuat pelaku pasar khawatir akan perlambatan ekonomi.
Sementara di dalam negeri pemulihan ekonomi masih berlangsung seiring dengan pertumbuhan GDP dan inflasi yang tumbuh signifikan 3.47% pada bulan April. Kenaikan Inflasi di bulan Mei di prediksi terus berlanjut, sehingga dengan hal tersebut membuat espektasi kenaikan suku bunga BI di pertemuan mendatang semakin tinggi dan hal ini menambah katalis negatif pada pergerakan IHSG.
Secara teknikal IHSG gagal pullback hingga bertahan di level 6,800 (area trendline), sehingga saat ini IHSG berpotensi melanjutkan tren pelemahan jangka menengah menuju area lower channel.
Volume transaksi stabil melemah di bawah rata-rata, Tren MACD negatif menguat dan momentum RSI, Stochastic melemah dalam area oversold. Terpantau investor asing kembali net sell di IHSG sekitar 500 milyar dan saham sektor perbankan banyak dijual investor asing hari ini, namun di sisi lain saham sektor mining dan FMCG masih terus di akumulasi investor asing. Sehingga sektor ini masih bisa dipertimbangkan di tengah periode koreksi IHSG saat ini.
sumber : BRIDanareksa Sekuritas