Sektor Usaha Dituntut Lebih Kreatif

76
POTO : ISTIMEWA

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Di tengah pandemi Covid 19, keberadaan sektor riil menghadapi tekanan luar biasa. Moda transaksi ekonomi  didorong untuk dapat mengadopsi terobosan baru, salah satunya penggunaan teknologi digital. Ini momentum bagi dunia usaha termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk kembali bangkit dari keterpurukan. Sektor usaha dituntut adaptif terhadap perkemban9an dunia yang semakin dinamis, termasuk dengan hadirnya teknologi informasi dan digital. UMKM  perlu memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam meningkatkan keahlian, daya saing, produktivitas, dan akses pasar.

Sejalan dengan itu dan mendorong UMKM bangkit menjadi kekuatan ekonomi daerah dan nasional, Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 yang dipusatkan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan ema ’eksotisme Lombok’. Event  tahunan nasional dikenal untuk memperkenalkan produk UMKM unggulan di daerah, baik di sektor kerajinan, kuliner, dan fashion. Dalam KKI juga terdapat fasilitasi business matching, business coaching, capacity building dan kurasi produk UMKM.

Kepala Kantor Perwakilan Bl Selsel, Budi Hanoto, pagelaran KKI  merupakan dukungan BI sebagai movement manager melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)  2021 dalam rangka  mempersiapkan UMKM  tetap relevan di era industri 4.0.

Untuk mendukung pagelaran KKI dan Gernas BBI tahun 2021 tersebut, Kantor Perwakilan BI di sejumlah provinsi melaksanakan pameran UMKM daerah. Khusus di Sulawesi Selatan, Kantor Perwakilan BI Sulsel melaksanakan event  bertajuk UMKM  MAJIC (Maju di Jaman Pandemic)  3 -. 7 Maret 2021. Pada kegiatan ini sinergi dilakukan BI dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Sulsel dan beberapa perbankan anggota HIMBARA.

Baca Juga :   Dispar Makassar Terima Kunjungan Swiss-Bel Hotel International

UMKM  Majic untuk memfasilitası UMKM memasuki ekosistem digital. Meıbatkan 50 UMKM unggulan daerah di sektor makanan dan minuman (50%) , sektor kerajinan (40%) dan sektor fashıon siap pakai f 0%), dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Diharapkan, ini momentum kemajuan UMKM Sulsel tetap terjaga. yang pada akhirnya dapat mendorong UMKM untuk terus melaksanakan aktivitas ekonomi walaupun berada di masa pandemi dalam rangka memastikan UMKM untuk terus dapat naik kelas.

***